jpnn.com - WASHINGTON - Senator dari kubu Partai Republik dalam kebijakan luar negeri AS memperingatkan Presiden Barack Obama bahwa pemungutan suara oleh Kongres menentang usulan pengerahan kekuatan militer di Suriah. Mereka meyakini intervensi militer justru akan menjadi bencana dan berpotensi risiko perang regional.
"Jika Kongres telah menolak resolusi seperti ini setelah Presiden Amerika Serikat telah berkomitmen untuk bertindak, akibatnya akan menjadi bencana," kata Senator John McCain setelah pertemuan dengan presiden di Gedung Putih seperti dilansir dailystar, Selasa (3/9).
BACA JUGA: Sendok Bengkok Pemberian Michael Jackson Terjual Rp 8 Juta
McCain mengatakan pihaknya dan Senator Republik Lindsey Graham yang juga turut dalam pertemuan dengan Obama menyatakan perlu perubahan dalam resolusi untuk membuatnya lebih dari sekadar respon terhadap penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Assad .
"Kami ingin dari waktu ke waktu menurunkan kemampuan Bashar Assad, serta meningkatkan bantuan agar kemampuan Tentara Pembebasan Suriah dan pemerintah Suriah sehingga mereka dapat meningkatkan momentum di medan perang,"lanjutnya.
BACA JUGA: Paus Fransiskus Gemar Hindari Protokoler
Keduanya berpendapat Obama harus menggulingkan Assad dari kekuasaan dan berusaha untuk mengubah arah perang saudara yang telah menewaskan lebih dari 110 ribu. Namun, sebagian anggota Kongres memiliki pandangan yang berlawanan, dan mempertanyakan apakah militer harus dilibatkan.
Meskipun demikian, Gedung Putih Senin mengatakan pihaknya siap untuk mengkomunikasikan kembali opsi militer guna mengatasi resistensi dari beberapa anggota parlemen.
BACA JUGA: 3.890 WNI Tunggu Giliran Dipulangkan dari Suriah
Pihak intelijen AS sendiri menyatakan memiliki bukti bahwa rezim Assad berada di belakang serangan yang menewaskan sedikitnya 1.429 orang, termasuk lebih dari 400 anak-anak dalam serangan kimia di Damaskus .
Namun, Presiden Suriah Bashar Al-assad mengatakan kepada surat kabar Prancis Le Figaro bahwa Suriah telah menantang AS dan Perancis memberikan bukti untuk mendukung tuduhan mereka bahwa Damaskus telah menggunakan senjata kimia.
"Namun, jika AS dan Perancis memutuskan untuk menyerang , semua orang akan kehilangan kendali atas situasi. Chaos dan ekstremisme akan menyebar . Risiko perang regional ada," tambah Assad.
Ketika ditanya apakah Perancis, yang telah menjadi pendukung setia oposisi , telah menjadi musuh Suriah , Assad mengatakan bahwa siapapun yang memberikan kontribusi finansial dan militer untuk teroris adalah musuh rakyat Suriah.
"Orang-orang Perancis tidak musuh kita , tetapi kebijakan pemerintah mereka memusuhi rakyat Suriah . Sejauh kebijakan pemerintah Perancis bermusuhan dengan rakyat Suriah , negara ini akan menjadi musuh," katanya.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin meminta AS dan sekutunya agar membuktikan terlebih dahulu apakah Assad benar menggunakan senjata kimia ataukah tidak. Dia juga menilai ini hanya provokasi dari negara-negara tertentu. Kecurigaan Putin bahwa senjata kimia itu merupakan propaganda kelompok karena, saat insiden serangan senjata kimia itu berlangsung, pemerintah Assad masih memiliki posisi cukup kuat dan tidak dalam keadaan terdesak. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Suriah: Kami Mampu Hadapi Serangan Luar
Redaktur : Tim Redaksi