jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah kembali memperpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di beberapa wilayah Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali.
PPKM Level 4 di Jawa-Bali diperpanjang hingga 16 Agustus 2021, sedangkan di luar Jawa Bali hingga 23 Agustus 2021.
BACA JUGA: Khofifah Bersyukur PPKM Level 4 Menurunkan Kasus Covid-19 dan BOR RS di Jatim
Merespons situasi ini, Senator Kalimantan Utara yang juga Wakil Ketua Komite II DPD RI Hasan Basri berharap PPKM tak berlangsung lama. Sebab, kondisi tersebut membuat hampir semua sektor makin memburuk.
“Kita berharap agar PPKM level 4 ini tidak diperpanjang lagi, masyarakat sudah sangat susah kita memperkuat edukasi kepada masyarakat untuk tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan,” ungkap Hasan Basri dalam siaran pers, Rabu (11/09).
BACA JUGA: Satgas Harap Perubahan Level PPKM Memotivasi Daerah Meningkatkan Penanganan
Hasan Basri juga menyampaikan bahwa PPKM membuat pergerakan masyarakat dan kegiatan perekonomi semakin berkurang. Aktivitas produksi seperti penjualan dan konsumsi menurun.
Sementara dampak perpanjangan PPKM, berbeda dengan PPKM sebelumnya di mana ada beberapa perubahan pembatasan. Misalnya, pusat perbelanjaan saat ini boleh beroperasi dan dikunjungi, tetapi anak-anak dan manula masih belum boleh mengunjungi pusat keramaian karena lebih rentan.
BACA JUGA: LaNyalla Soroti Rencana Pemerintah Siapkan Roadmap Hidup Berdampingan dengan COVID-19
“Kita lihat pusat perbelanjaan secara bertahap (boleh) buka, tapi dengan ada aturan harus pakai sertifikat vaksin, PCR dan antigen, prokes ketat, dan di beberapa wilayah menerapkan ganjil genap kendaraan bermotor,” ujar Hasan Basri.
Hasan Basri kembali menyampaikan meskipun tahun 2020 yang lalu adalah tahun yang sangat berat, namun para pekerja masih memiliki dana cadangan. Pekerja memasuki tahun 2021 tidak memiliki dana cadangan lagi karena sudah terkuras habis selama tahun 2020.
“Kami menilai kebijakan pandemi di sektor transportasi adalah kebijakan yang diskriminasi. PCR H-2 untuk calon penumpang pesawat udara dan Antigen (H-1) untuk moda transportasi mobil pribadi, sepeda motor, bus, kereta api dan kapal laut,” ujar Hasan Basri.
Terkait hal itu, senator asal Kalimantan Utara ini akan menyampaikan kepada kementerian terkait untuk meninjau dan melonggarkan kembali aturan ini. Pasalnya semua transportasi sama, tidak ada pembeda.
“Cukuplah kebijakan ini dengan tes antigen atau jika di daerah tersebut belum tersedia vaksinasi, masyarakat yang akan melakukan aktivitas tertentu atau studi dapat menunjukkan surat keterangan bahwa masih dalam proses antri-vaksin. Karena mahalnya harga Tes Swab PCR penumpang lebih mahal dari harga tiket,” ujar HB panggilan akrab Hasan Basri.
Hasan Basri menambahkan banyaknya aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat harus menjadi perhatian untuk kita semua, sehingga kesehatan dan perekonomian dapat berjalan dengan baik.
Untuk itu, pemerintah harus memberikan berbagai insentif berupa bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak dari kebijakan PPKM Level 4 baik sopir, nelayan, UMKM, maupun lainnya.
Hasan meminta kepada pemerintah untuk segera menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 sehingga PPKM dapat berjalan optimal karena kebutuhan sehari-hari masyarakat dapat terpenuhi.
“Pemerintah juga harus segera mengoptimalkan bantuan ultra mikro dan UMKM sehingga mereka dapat tetap bertumbuh di tengah Pandemi Covid-19,” ujar Hasan Basri.(jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Friederich