Senda Gurau Ganjar dan Mbah Tariyem Mesra, Sesekali Dicubit

Rabu, 08 September 2021 – 00:46 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo dan lansia. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, MAGELANG - Di sela aktivitas pekerjaan sebagai Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sering berinteraksi dengan lansia.

Termasuk ketika Ganjar meresmikan bus vaksin covid-19, Rabu (8/9).

BACA JUGA: Pak Ganjar Minta Lansia Diprioritaskan untuk Vaksin Covid-19

Ganjar tiba-tiba mendekati seorang lansia, Mbah Tariyem (91) yang sedang menunggu sertifikat usai menerima vaksin yang digelar di Balkondes, Borobudur, Kabupaten Magelang, Rabu (8/9/2021).

Mbah, jenengan sampun disuntik? Disuntik nopone? Disuntik niku ben nopo?,” tanya Ganjar sembari berjongkok di hadapan Mbah Tariyem.

BACA JUGA: Mobil Ganjar Pranowo Berhenti di Pinggir Jalan, Dia Menghampiri Pria Ini

Sampun. Disuntik teng mriki (disuntik disini-menunjuk lengan kiri). Disuntik ben kepenak,” tutur Mbah Tariyem.

Meski pendengarannya telah berkurang, Mbah Tariyem masih bisa berkomunikasi dengan baik.

BACA JUGA: Tito Karnavian Beri Penghargaan untuk Jateng, Ganjar: Terima Kasih Dinas dan OPD

Obrolan berlangsung lama, keduanya tampak akrab dan saling melempar candaan. Saat itu, Ganjar belum bertanya nama Mbah Tariyem.

Namun suasana makin seru kala Ganjar memanggil nama yang tertera di sertifikat vaksin. Betapa kagetnya Ganjar ketika yang maju ke arahnya adalah nenek yang diajaknya berbincang. Mbah Tariyem ternyata juga menjadi peserta vaksin tertua hari itu.

Lho, Tariyem ki jenengan to? Oalah, niki angsal sertifikat (ini dapat sertifikat). Mangke digadaike (nanti digadaikan),” tutur Ganjar menggoda Mbah Tariyem.

Mbah Tariyem yang terus digoda oleh Ganjar pun gemas dengan tingkah sang gubernur.

Berulangkali Mbah Tariyem tampak mencubit lengan Ganjar dan keduanya hanyut dalam canda tawa.

Sebagai informasi, Pemprov Jateng meluncurkan dua dari lima bus vaksin.

Bus vaksin tersebut ditujukan sebagai vaksin bergerak yang bisa menjangkau area-area terpencil. Sekaligus dapat 'jemput bola' kepada kelompok lansia dan beresiko tinggi.

Maka saya nderek titip, pada temen-temen Kades, Kadus gitu ya. Kelompok-kelompok masyarakat ajak yuk, mereka yang senior-senior dulu. Ajak yuk yang lansia dulu, ajak yuk mereka yang punya resiko tinggi sehingga kita akan bisa melindungi mereka,” katanya.

Apalagi, lanjut Ganjar, dari data yang ada saat ini angka kematian didominasi oleh kelompok lansia, kelompok dengan penyakit bawaan dan mereka yang belum divaksin.

“Kalau ini semua bisa kita tutup jadi satu, maka (penularan virus corona) ini akan bisa kita cegah agar mereka bisa beraktivitas,” katanya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler