Diduga kuat gadis ini menjadi korban pembunuhan oleh perampok yang menyatroni rumah Nurdiana (39), bibinya itu. Pasalnya, HP Blackberry milik korban raib, dan emas seberat 10 gram milik Nurdiana hilang dari dalam rumah dua tingkat tersebut.
Korban ditemukan dalam posisi terlentang di dalam kamar lantai satu dengan memakai kaos ungu dan celana pendek. Terlihat bekas telapak kaki dari dalam kamar hingga dapur rumahnya. Diduga itu adalah bekas tapak kaki pelaku yang menginjak darah korban.
Jenasah Nila pertama kali ditemukan Nurdiana, sekitar pukul 10.30 Wib. Pada saat kejadian, korban yang tinggal menumpang di rumah bibinya itu ditinggal sendirian sejak pukul 07.00 Wib.
Saat kejadian, Beni Polii (59), paman korban sudah pergi bekerja, Nurdiana pergi mengantar anaknya sekolah. Hanya korban sendirian di rumah. Nah, saat Nurdiana pulang, ia memanggil korban dari luar, tapi sama sekali tidak menjawab. Kemudian Nurdiana merasa kaget melihat bercak darah di lantai rumah. Saat melihat keponakannya sudah tergeletak di lantai kamar, ia pun langsung teriak histeris.
"Bibinya korban berteriak histeris, lalu datanglah warga berbondong-bondong, aku kiro ado biawak yang masuk komplek, kayak kejadian sebelumnya,"ujar Sapriani, tetangga sekaligus ketua RT 40. Setelah itu, jajaran Polsekta Sako diback up tim identifikasi Polresta Palembang melakukan olah TKP dengan memasang garis polisi dan mengidentifikasi korban.
Kapolsek Sako AKP Yawardiman S.Ag mengatakan, dari olah TKP dan identifikasi dari polisi, diperkirakan pelaku ada satu orang. "Diperkirakan kejadian berlangsung sekitar pukul 07.00 hingga 10.00 saat korban sendirian di rumah,"ujar Yawardiman. Setelah olah TKP, jenazah dibawa ke kamar jenazah RSMH untuk divisum dan diautopsi.
Ditambahkannya, leher korban mengalami luka tusuk serta ditemukan bercak darah pada kemaluan korban. "Tapi kita belum bisa mengatakan ada unsur pemerkosaan, kita tunggu hasil visum dan otopsi yang diingkan keluarga korban,"jelasnya. Selain itu, kata Yawardiman, emas seberat 5 gram dari dalam rumah raib diduga diambil pelaku.
Bayumi, ayah korban mengatakan, anaknya itu sudah 6 bulan tinggal di rumah Nurdiana, kakak perempuannya. "Dia itu putus sekolah saat SMP, katanya mau ngelanjut lagi sekolah di Palembang, sementara tinggal di sana,"terang Bayumi yang beralamat di Desa Gasing Kabupaten Banyuasin.
Dr Indra Nasution SpF, dokter forensik kamar jenazah RSMH mengatakan, jenazah korban diautopsi lebih dari satu jam. Kesimpulannya, korban meninggal akibat luka tusukan di leher.
Sementara untuk dugaan perkosaan, karena terdapat bercak darah di kemaluan korban, pihaknya belum berani menyimpulkan itu akibat perkosaan. Menurutnya hal tersebut harus dilakukan melalui uji patologi klinis (PK) untuk membuktikan kalau korban diperkosa, sesuai dalam ilmu forensik kedokteran kehakiman.
"Memang ada sedikit darah di kemaluan korban, tapi kita belum bisa menyimpulkan korban diperkosa. Dari kondisi tubuh korban saat ditemukan tewas, diperkirakan sudah meninggal dibawah enam jam,"ujar dr Indra. (roz)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warung Padang Digarong
Redaktur : Tim Redaksi