jpnn.com - MALANG - Kemenangan Arema Cronus atas Sriwijaya FC dengan skor 3-2 dalam pertandingan di Stadion Kanjuruhan, kemarin (8/12), membuat perebutan gelar juara Indonesia Soccer Championship (ISC) A kian sengit.
Arema dan Persipura Jayapura harus menunggu hingga pertandingan terakhir pada 18 Desember mendatang untuk memastikan gelar juara.
BACA JUGA: Gasak Myanmar 4 Gol, Thailand Hadapi Timnas Indonesia di Final
Saat ini, Persipura dan Arema sama-sama memiliki 62 poin. Persipura yang unggul head-to-head, membuat tim dari provinsi paling timur di Indonesia ini, memuncaki klasemen sementara.
Sedangkan, Arema berada diposisi runner-up. Disusul Madura United di posisi ketiga, hanya memiliki 58 poin.
BACA JUGA: Ambisi Pertahankan Rekor Tak Terkalahkan di Kandang
Hampir bisa dipastikan, gelar juara hanya menjadi perebutan antara Arema dengan Persipura.
Kedua tim ini menyisakan dua pertandingan. Arema melawan Pusamania Borneo FC (11/12) dan Persib Bandung (18/12). Sedangkan Persipura melawan Persegres Gresik (11/12) dan PSM Makassar (18/12).
BACA JUGA: Dua Partai Tandang Superberat, Lini Depan Naga Mekes Harus Garang
Nah, saat Arema melawan Persib Bandung dan Persipura beradu dengan PSM Makassar inilah, diperkirakan menentukan juara ISC A.
Mental juara Arema Cronus terlihat dalam pertandingan kemarin. Dikagetkan dengan gol cepat mantan pemain sendiri, Beto Goncalves, pada menit 10, para pemain Arema tetap bermain tenang.
Hasilnya, Esteban Vizcarra berhasil menyamakan kedudukan dengan tendangan kerasnya pada menit 17.
Vizcarra mendapatkan umpan matang dari Dendi Santoso yang menyisir sisi kiri pertahanan Sriwijaya FC.
Setelah berhasil menyamakan kedudukan, ternyata Sriwijaya FC main lebih terbuka.
Beberapa peluang mereka dapatkan. Pada menit 22 misalnya, gelandang Firman Utina berhasil mendapatkan umpan terobosan dan menembus lini belakang Arema.
Untungnya, tendangan pemain yang pernah merasakan Juara Copa Indonesia bersama Arema ini, masih melambung di atas gawang Ahmad Kurniawan.
Pada menit 26, giliran Cristian Gonzales yang berhadapan dengan penjaga gawang Sriwijaya FC. Sayang, tendangannya masih bisa dihalau.
Keberuntungan Arema Cronus terjadi pada menit 38, pemain 29 tahun Nick Kalmar berhasil mencetak gol melalui sundulan setelah menerima umpan matang dari sepak pojok Esteban Viscarra.
Arema kembali mencetak gol saat pertandingan babak kedua baru berjalan dua menit.
Gonzales dengan cermat melakukan tendangan chip setelah diumpan matang oleh Dendi Santoso. Ini merupakan umpan kedua Dendi yang berbuah gol.
Tertinggal dua gol, Sriwijaya FC mencoba menyamakan kedudukan. Pada menit 80, Hilton Moriera dilanggar pemain Arema Arif Suyono di dalam kotak penalti. Tendangan penalti Beto Goncalves berhasil membobol gawang Ahmad Kurniawan untuk kedua kalinya. Gol ini tidak berhasil membuat Sriwijaya FC lolos dari kekalahan.
Pelatih Arema Cronus Milomir Seslija setelah pertandingan memuji permainan militan anak asuhnya.
Meski, hujan yang turun di Kanjuruhan sedikit menghambat permainan.
”Pemain sabar membangun serangan. Meski tertinggal, kami bisa memetik kemenangan karena kesabaran pemain,” kata Milo.
Menurutnya, melawan Sriwijaya FC memang sulit karena tim dari Kota Palembang ini bermain dengan cepat.
”Kami memang melakukan kesalahan sehingga tercipta gol. Tapi, kesalahan tidak selalu kami lakukan. Mereka juga buat kesalahan. Namun yang penting, kami bisa menang,” imbuh pria 52 tahun tersebut.
Pemain Arema Cronus Nick Kalmar yang menciptakan gol, mengaku senang dengan gol perdananya.
Kendati demikian, yang paling penting menurut Nick Kalmar, Arema bisa memenangkan pertandingan.
”Kita kalah dulu tapi karena kerja keras kita buat gol dan bisa menang,” pungkasnya.
Pelatih Sriwijaya FC Widodo C. Putro mengaku sulit mengalahkan Arema. Menurutnya, dia dan para pemainnya sudah bekerja keras.
”Inilah sepak bola, kami ingin menang tapi sulit menang,” katanya.
”Faktor kekalahan ya hanya kalah,” pungkasnya. (ad/c4/riq/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sergio Wanti-wanti Rekannya, PS TNI Bisa Jadi Batu Sandungan
Redaktur : Tim Redaksi