Sengketa Sampah Memanas, Duterte Larang Semua Pejabat Kunjungi Kanada

Selasa, 28 Mei 2019 – 06:14 WIB
Rodrigo Duterte. Foto: AFP

jpnn.com, MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte tak main-main saat mengatakan ingin memutus hubungan bilateral dengan Kanada. Setelah menarik semua diplomat, dia mengeluarkan memo untuk semua pejabat institut pemerintah serta perusahaan negara. Mereka tak boleh berkunjung ke negara di Amerika Utara itu untuk sementara waktu.

Jubir Presiden Salvador Panelo mengatakan bahwa memo tersebut disebarkan oleh Sekretaris Negara Salvador C. Medialdea sejak 20 Mei lalu. Mereka diminta agar membatalkan rencana berkunjung ke Kanada untuk alasan pekerjaan.

BACA JUGA: Oposisi Tak Dapat Kursi Sama Sekali, Duterte Kuasai Senat

''Kami juga meminta semua lembaga negara bisa mengurangi komunikasi dengan pemerintah Kanada,'' ujarnya kepada Rappler.

BACA JUGA: Oposisi Tak Dapat Kursi Sama Sekali, Duterte Kuasai Senat

BACA JUGA: Filipina dan Kanada Ribut Gara-Gara Popok Bekas dan Sampah Rumah Tangga

Semua ini, lanjut Panelo, merupakan buntut dari kegagalan Kanada memenuhi permintaan Duterte terkait isu limbah ilegal. Duterte meminta agar 103 kontainer berisi sampah dari Kanada bisa dikembalikan 15 Mei nanti. Namun, hingga tenggat yang ditentukan, Kanada belum memberikan jawaban.

Duterte sudah memerintah pemerintah menyewa kapal swasta untuk mengangkut sampah itu ke Kanada. Tindakan tersebut bisa jadi menimbulkan masalah baru dalam sengketa limbah tersebut. Beruntung, 22 Mei lalu Kanada mengumumkan telah menyewa perusahaan untuk menarik sampah ilegal mereka dari Filipina. (bil/c4/dos)

BACA JUGA: Pemenang Pemilu di Filipina Ditentukan Lempar Koin, yang Kalah Legawa

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemilu Filipina Tinggalkan Sampah Segunung


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler