Demi mendorong kreativitas dan wawasan berpikir yang luas dikalangan para pelajar di Tasmania yang dikenal sangat buruk tingkat pendidikannya, seorang seniman dan tokoh pendidik, Leon Ewing mengusulkan agar murid sekolah menengah di kawasan itu diberikan ganja untuk merangsang imajinasi mereka.
BACA JUGA: Makin Banyak Anak di Australia Menjadi Pelaku Kekerasan
Leon Ewing, seniman multimedia dan penceramah pendidikan di Universitas Murdoch, Australia Barat, akan ambil bagian dalam Festival Proyek Holthouse awal juni mendatang, sebuah event selama 3 hari yang bertujuan untuk menghasilkan ide-ide atau gagasan untuk meningkatkan pencapaian pendidikan dan memperbaiki jumlah kasus tinggal kelas di Tasmania. "Pada dasarnya saya mengusulkan gagasan untuk menggunakan obat-obatan yang dapat meningkatkan penampilan siswa dalam pendidikan mereka," kata Ewing. "Kita sudah pernah meresepkan obat-obatan seperti narkoba agar siswa bisa fokus dan penurut, bagaimana jika kita gunakan obat-obatan serupa untuk mendorong kreativitas mereka?" Usulannya ini juga mencakup pemberian pelajar kelas 2 di sekolah menengah pertama obat-obatan seperti marijuana atau ganja atau bahkan LSD untuk membuka cakrawala berpikir mereka agar menjadi lebih kreatif dan berwawasan luas. "Di kalangan remaja Australia yang berusia antara 14 dan 24 tahun, hampir 15 persennya sudah menggunakan ganja," katanya. "Kondisi ini bukannya belum pernah terjadi sebelumnya. Maksud saya anak-anak muda sudah biasa menggunakan bahan kimia yang dapat mengubah kesadaran. " Menurut Ewing, pada tahap awal proyek ini memang perlu melibatkan konsultasi masyarakat dan argumentasi sebelum kemudian dapat dikembangkan dalam sebuah kerangka hukum. Gagasannya ini mencakup proses perekrutan 'kelompok pengawas sukarela yang sebelumnya sudah diskrining memiliki kesehatan mental yang kuat dan pendistribusian alat untuk penguap (vaporizer) yang sudah dimodifikasi untuk memberikan obat tersebut," kata Ewing. Dia menyarankan mahasiswa juga bisa diberikan obat-obatan pengendali pikiran dalam jumlah yang diawasi ketat. Ketika ditanya apakah dia sedang bercanda, Ewing berkata: "Antara ya dan tidak, ketika menjadi seniman kita perlu mengajukan pertanyaan yang besar seperti ini," "Saat ini pemerintah kita menghabiskan jutaan dolar di sektor pendidikan dengan menempatkan pendeta-pendeta di sekolah-sekolah," katanya. "Itu adalah orang yang masih meyakini pendapat penyihir zaman besi dan kekuatan sihir. Gagasan ini jauh lebih fantastis daripada hal semacam itu," katanya. Kurator di Dark Mofo, Leigh Carmichael mengakui kalau usulan Ewing ini sangat kontroversial. "Kita tidak harus selalu sepakat dengan gagasan ini tapi kita senang kalau itu adalah gagasan yang berani dan kreatif," tegasnya.BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasiswa Indonesia di Australia Didorong Kembali ke Tanah Air