Senior Golkar: Orang Ini Sangat tak Pantas menjadi Gubernur DKI

Jumat, 23 September 2016 – 08:10 WIB
Indra J Piliang, namanya ikut tercantum di pernyataan sikap. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pengurus Daerah (DPD) Sekretariat Bersama (Sekber) Golkar Sumatera Barat tahun 1970-1973, Saafroedin Bahar menulis di akun Facebook "Saafroedin Bahar".

Sebagai kader yang ikut berjuang habis-habisan memenangkan Golkar dalam Pemilu 1971, Saafroedin menyatakan simpati kepada kader Golkar yang menolak pencalonan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk ikut di pilkada DKI Jakarta 2017.

BACA JUGA: Begini Kata Bu Risma setelah Dipastikan Tetap di Surabaya

"Saya bersimpati dengan sikap kader Golkar yg menolak pencalonan Ahok sebagai calon gubernur DKI dalam Pilkada 2017. Orang ini sangat tidak pantas untuk menjadi Gubernur Ibukota Republik Indonesia yg berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," tulisnya.(fas/jpnn)

Selain menulis status, di akun Facebook-nya, Saafroedin juga melampirkan pernyataan sikap.

BACA JUGA: Hengkang dari Golkar, Langsung dapat Posisi di PKS

Pernyataan Sikap

Kami, kader Partai Golkar menyatakan beberapa hal terkait sikap politik Partai Golkar yang mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.

BACA JUGA: Kejahatan Utama dalam Pesta Demokrasi Adalah...

Mencermati dinamika yang terjadi di masyarakat kami meminta kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I DKI Jakarta untuk mempertimbangkan kembali pencalonan Ahok menjadi Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta dengan memperhatikan 3 hal berikut.

1. Saudara Ahok bukanlah sosok politisi yang dikenal loyal, dia keluar masuk berbagai partai untuk tujuan-tujuan politik jangka pendek tanpa memperhatikan etika politik yang dianut partai politik, khususnya tradisi kaderisasi internal parpol;

2. Sentimen anti Ahok yang semakin berkembang luas di masyarakat DKI Jakarta bahkan berkembang hingga ke seluruh Indonesia khususnya umat Muslim Indonesia.Sentimen anti Ahok di khawatirkan akan menggerus suara pemilih Muslim di daerah basis Golkar dan menyulitkan upaya Golkar dalam memenangkan Pilkada serentak 2017;

3. Tren elektabilitas Ahok yang terus menurun padahal Pilkada DKI Jakarta masih 5 bulan lagi. Sehingga kemungkinan Ahok kalah masih bisa terjadi. Apabila hal tersebut terjadi kami meminta DPP dan DPD DKI Jakarta segera menyiapkan langkah-langkah antisipasi agar kekalahan Ahok tidak berimbas kepada Golkar.

Demikian pernyataan ini disampaikan sebagai bentuk kepedulian kader-kader Partai Golkar terhadap kiprah dan eksistensi partai di masa mendatang.

Kader Golkar:
Deddy Arianto (Oe Oe)
Donny Siregar.
Rezha Nata Suhandi.
Samsul Hidayat.
Robby Aulia Fadila.
Khalid Zabidi.
Ricky Rachmadi.
Indra J Pilliang.
Andi Sinulingga
Yayat biaro
Taufik Hidayat

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... PKB-PAN Akhirnya Usung Masnah Busro-BBS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler