MAGETAN - Tragedi penembakan terhadap Muhammad Fauzi Bahtiar, 33, oleh anggota Polsek Bendo, Magetan, Jatim, Briptu Andika Surya membuat pimpinan Polres Magetan bertindak tegas. Sebagai antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang, kemarin (14/4) Polres Magetan menarik belasan pucuk senjata api (senpi).
Penarikan senpi dilakukan dari satuan reskrim dan intel. Belasan senpi jenis revolver dan SNW beserta puluhan butir peluru langsung "dikandangkan" petugas propam yang disaksikan Wakapolres Kompol Ansori di halaman Mapolres Magetan. "Ini (penarikan) sesuai dengan perintah polda. Karena banyak pelanggaran yang diawali dari penyelewengan," kata Ansori.
Dijelaskan, penarikan itu sudah melalui beberapa tahap evaluasi. Ada beberapa faktor mengapa senjata itu diamankan. Misalnya, anggota tidak baik dalam menjalankan tugas dan yang memiliki etika tidak baik. Juga, anggota yang tempat tinggalnya dekat dengan lingkungan negatif. "Kalau kerjanya jelek, daripada risiko, mending ditarik dan diamankan di polres," tambahnya.
Perwira dengan satu melati di pundak itu mengungkapkan, sebenarnya penarikan senjata dilakukan sejak tiga bulan lalu. Yang mendapat giliran pertama satlantas, disusul reskrim, intel, dan sabhara. Total sekitar 90 pucuk senpi ditarik dari tangan anggota. "Sudah sejak lama Kapolres memerintahkan untuk dilakukan evaluasi bagi anggota yang memegang senpi agar tidak disalahgunakan," paparnya
Bagaimana dengan tugas kepolisian jika tidak memegang senpi? Ansori menyatakan, anggota polisi sudah dibekali bela diri. Selain itu, mereka dibekali komunikasi dan anjangsana dengan tokoh masyarakat. Dengan demikian, tanpa memegang senjata pun, mereka sudah bisa melakukan tugas dengan baik. "Mereka sebenarnya sudah bisa menguasai dengan mulut (komunikasi) karena mulutlah (komunikasi dan negosiasi) segala-galanya sehingga lebih berwibawa," ungkapnya.
Tetapi, keputusan tersebut tidak mengikat. Saat melaksanakan tugas seperti memburu penjahat, anggota polisi masih bisa meminjam inventaris tersebut. Asalkan, yang bersangkutan telah lulus psikotes dan tidak memiliki cacat dalam pergaulan maupun tingkah laku. "Ini hanya mengantisipasi sehingga pemegang senpi benar-benar mereka yang memiliki kredibilitas yang baik dalam menjalankan tugas," tandasnya.
Sementara itu, Kapolsek Bendo AKP Subiyakto juga jadi korban ulah anak buahnya tersebut. Kemarin dia dicopot dari jabatannya. Posisinya digantikan AKP Sujarwanto yang sebelumnya menjabat Wakapolsek Maospati.
"Pencopotan ini sebagai bentuk dari tanggung jawab pimpinan kepada anak buah," kata Kapolres Magetan AKBP Agus Santosa kepada Radar Magetan kemarin. Tidak hanya Subiyakto yang dicopot. Kanitreskrim Polsek Bendo Aiptu Suwanto pun harus lengser dan dimutasi ke bagian perencanaan di Polres Magetan. (pra/eba/jpnn/c10/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Janji Genjot Pembangunan Papua Mulai 2012
Redaktur : Tim Redaksi