Sentimen Anti-Islam Meningkat, Bagaimana Kabar WNI di India?

Kamis, 09 Juni 2022 – 21:58 WIB
Umat Muslim melakukan ibadah salat Idul Fitri di Mesjid Jama memperingati berakhirnya bulan suci puasa Ramadhan, di kawasan tua Delhi, India, Selasa (3/5/2022). RETUERS/Anushree Fadnavis/hp/cfo (REUTERS/ANUSHREE FADNAVIS)

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak situasi di India, setelah pernyataan seorang politikus setempat yang menghina Nabi Muhammad.

“Kami bisa menjamin tidak ada WNI yang sampai sekarang menghadapi permasalahan dengan adanya kontroversi yang terjadi,” kata Juru Bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah dalam pengarahan media secara daring, Kamis.

BACA JUGA: Politikus Partai Berkuasa Hina Nabi Muhammad, India Mencekam

Merespons pernyataan anti Muslim tersebut, pejabat Kemlu RI telah bertemu dengan Duta Besar India di Jakarta guna mendapatkan penjelasan dan telah mencatat bahwa politikus yang mengeluarkan pernyataan itu juga sudah diberhentikan dari Partai Bharatiya Janata (BJP), pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.

“Dengan demikian kita berharap kondisi di India bisa lebih baik lagi. Ini tentunya merupakan satu tantangan tersendiri bagi India dan Indonesia sebagai negara yang pluralistik dalam mengelola keberagaman antarsuku, agama, kelompok, dan kebudayaan,” ujar Faizasyah.

BACA JUGA: India Kewalahan Gegara Politikus Partai Berkuasa Hina Nabi Muhammad

Sebelumnya diberitakan bahwa India memperketat keamanan publik setelah beredarnya surat peringatan serangan gerilyawan Islam untuk membalas pernyataan yang menghina Nabi Muhammad, oleh juru bicara BJP Nupur Sharma.

Pernyataan Sharma dalam debat di stasiun televisi memicu kegemparan di antara Muslim di India dan memicu protes diplomatik dari negara-negara Islam yang menuntut permintaan maaf dari pemerintah India.

BACA JUGA: Indonesia Tidak Terlalu Khawatir soal Pembatasan Ekspor Gula India, Ini Sebabnya

Sharma telah diskors dari partai, sementara juru bicara lain yaitu Naveen Kumar Jindal dikeluarkan karena komentarnya tentang Islam di media sosial.

Polisi di India utara menangkap seorang pemimpin pemuda BJP karena mengunggah komentar anti Muslim di media sosial, bersama dengan 50 orang lainnya yang ambil bagian dalam kerusuhan sporadis di kalangan minoritas Muslim di beberapa bagian India pekan lalu atas pernyataan Sharma.

Pada Senin (6/6), Kementerian Luar Negeri India mengatakan bahwa cuitan dan komentar menghina sama sekali tidak mencerminkan pandangan pemerintah.

Instruksi telah dikeluarkan kepada beberapa anggota senior BJP untuk "sangat berhati-hati" ketika berbicara tentang agama di ruang publik.

Sejumlah pemimpin dari negara Islam termasuk Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Iran, dan Afghanistan menuntut permintaan maaf dari India dan memanggil diplomat untuk memprotes pernyataan anti Islam tersebut.

Sebanyak 57 anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang berpengaruh mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penghinaan itu datang dalam konteks suasana kebencian yang semakin intens terhadap Islam di India dan pelecehan sistematis terhadap umat Islam.


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler