JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi imbas beberapa data negatif makroekonomi dalam negeri. Pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG melemah 10,158 poin (0,198 persen) ke 5.109,087. Sedangkan indeks LQ45 berkurang 2,61 poin (0,30 persen) ke level 875,47.
Pelemahan IHSG terjadi seiring aksi jual investor asing dengan penjualan bersih (foreign net sell) Rp 130,6 miliar. Pembelian bersih investor asing (foreign net buy) secara kumulatif sejak awal tahun hingga kini menjadi Rp 57,961 triliun.
Meski begitu, aliran dana asing diprediksi terus masuk ke pasar saham dan obligasi meski data makroekonomi Indonesia kurang baik. Salah satu indikator terlihat setelah pelaksanaan pemilihan umum presiden (pilpres) pada 9 Juli 2014.
Investor asing hanya melakukan ambil untung (profit taking) dua kali. Sebaliknya, mereka mencatatkan pembelian bersih Rp 11,47 triliun.
Investor asing juga agresif masuk ke pasar obligasi sepanjang tahun ini dilihat dari data kepemilikan asing pada surat berharga negara (SBN). Berdasar data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) hingga 24 Juli 2014, kepemilikan asing pada SBN naik 27,23 persen menjadi Rp 412,03 triliun dibandingkan akhir 2013 sebesar Rp 323,83 triliun.
Direktur PT Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat mengatakan, derasnya aliran dana asing ke pasar saham didorong kuatnya fundamental emiten di Indonesia. Sayangnya, hal itu tidak didukung nilai tukar rupiah yang sampai saat ini masih tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
BACA JUGA: Citilink Tambah Lagi Rute ke Malang dan Surabaya via Halim
"Investor asing persepsinya positif terhadap fundamental emiten Indonesia. Tetapi sayangnya, fundamental ekonomi Indonesia kurang mendukung," ungkapnya kemarin.
Analis saham dari PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menilai, IHSG masih enggan melepaskan diri dari area konsolidasi.
"Belum terkonfirmasi akan berbalik arah, namun tingkat kewaspadaan terhadap market perlu ditingkatkan selama IHSG belum mampu menembus resistance 5.165," ungkapnya kemarin.
Jika hal tersebut terjadi berlarut-larut, bagi investor jangka pendek, ada baiknya mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi perubahan arah market. Level support saat ini berada pada 5.073.
BACA JUGA: 1 September Listrik Naik Lagi
Pola pergerakan IHSG dalam time frame jangka pendek cenderung sideways atau mendatar. Pada hari ini, William memperkirakan IHSG bergerak di kisaran 5.073"5.140. (gen/c17/oki)
Rekom:
ASII Astra 7.800 7.750 8.2 50
TLKM Telkom 2.710 2.650 2.3 75
KLBF Kalbe Farma 1.635 1.610 1.775
BBNI Bank BNI 5.150 5.100 5.400
BACA JUGA: Ibu-ibu Tebus Emas, Ramadan Pegadaian Raup Rp 1,5 Triliun
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun ini, ASDP Beli 7 Kapal Bekas Asal Jepang
Redaktur : Tim Redaksi