Sentimen Positif Global, IHSG Rebound

Jumat, 21 November 2014 – 20:52 WIB

jpnn.com - JAKARTA Indeks harga saham gabungan (IHSG) akhir pekan berhasil keluar tekanan dan rebound ke zona hijau. Pada penutupan perdagangan sore ini (21/11), IHSG naik 18,479 poin (0,36 persen) ke level 5.112,045 dan indeks LQ45 naik 3,401 poin (0,39 persen) ke level 878,558.

Frekuensi transaksi perdagangan hari ini mencapai 195.727 kali dengan volume sebanyak 4,909 miliar saham atau setara Rp 3,834 triliun. Sebanyak 184 saham naik, 115 saham turun, dan selebihnya stagnan.

BACA JUGA: Dirut Garuda Indonesia Ditunjuk sebagai Chairman AAPA

Saham-saham dengan kenaikan nilai tertinggi (top gainers), antara lain, Good Year (GDYR) naik 1.950 (11,89 persen) ke level 18.350. HM Sampoerna (HMSP) naik 600 (0,85 persen) ke level 71.500. Lippo Group Insurance (LPGI) naik 400 (8,89 persen) ke level 4.900. Samudera Indonesia (SMDR) naik 250 (1,98 persen) ke level 12.900.

Sebaliknya, saham-saham dengan penurunan nilai paling dalam (top losers), di antaranya, Gudang Garam (GGRM) turun 1.150 (1,84 persen) menjadi 61.500. Solusi Tunas Pratama (SUPR) turun 750 (8,33 persen) menjadi 8.250. United Tractors (UNTR) turun 750 (3,98 persen) menjadi 18.100. Unilever (UNVR) turun 250 (1,19 persen) menjadi 31.025.

BACA JUGA: Investor Asing Jual, IHSG Terjungkal

Analis PT Valbury Asia Securities menyatakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis berhasil menguat terbatas setelah investor melihat data terbaru sebagai bentuk penegasan bahwa ekonomi sudah lebih baik. ”Namun, memang belum cukup kuat. Selain itu, bursa AS juga terimbas oleh sentimen dari serangkaian indikator ekonomi dari Eropa dan Tiongkok yang menunjukkan pelemahan,” ungkapnya, hari ini.

Sebelumnya, data aktivitas pabrik di Tiongkok, yakni PMI sektor manufaktur HSBC untuk bulan November berada pada level 50 dibandingkan hasil di bulan Oktober berada di level 50,4. Data sejak awal November telah menunjukan berkurangnya aktivitas sektor manufaktur dan non-manufaktur.

BACA JUGA: Sah! Eks Bank Century Dibeli Investor Jepang

Serangkaian data ekonomi yang dirilis terakhir telah menunjukan bahwa ancaman perlambatan ekonomi dapat berlanjut di kuartal terakhir 2014. ”Jika Tiongkok tidak bertindak maka ini dapat menyulitkan pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi pada tahun ini sebesar 7,5 persen,” terusnya.

Sementara, rilis data Jepang menunjukkan tingkat perbaikan di mana sektor ekspor tumbuh paling cepat dalam 8 bulan terakhir pada bulan Oktober. Itu sebuah sinyal yang positif bahwa tingkat permintaan global dapat membantu bagi Jepang untuk pulih dari resesi serta menopang optimis outlook ekonomi.

Sentimen dari dalam negeri berkenaan dengan pasca ditandatanganinya kesepakatan damai Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP), namun masih terjadi friksi di antara dua kubu. ”PDI Perjuangan bersama Partai Hanura dan PKB tidak mau menyerahkan nama-nama anggotanya untuk duduk di komisi. Ketiga fraksi partai yang tergabung dalam KIH ini hanya bersedia menyerahkan nama anggotanya untuk duduk di Badan Legislasi dan Badan Urusan Rumah Tangga DPR,” sebut tim ini.

Kekhawatir perseteruan kembali muncul antara KMP dan KIH serta kecemasan pasar atas dampak dari kenaikan BBM menjadi sentimen kurang kondusif bagi IHSG hari ini. (gen/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perusahaan Pupuk Persiapkan IPO


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler