jpnn.com - GENTENG - Para pelajar Surabaya masih saja suka membolos. Salah satu tempat yang menjadi jujukan mereka adalah sentra PKL di pinggir Kalimas. Kemarin (11/11) 12 pelajar terjaring razia karena tidak masuk kelas.
Seminggu sebelum razia di lokasi yang agak masuk ke dalam itu, petugas Satpol PP Kecamatan Genteng melakukan pengawasan. Beberapa pelajar terlihat nongkrong di lokasi yang dekat dengan taman Skate and BMX Park itu. Mereka asyik cangkruk, padahal masih waktunya jam pelajaran.
Kemarin setelah melakukan pengawasan, petugas terjun ke lapangan sekitar pukul 09.00. Ketika melihat petugas, mereka semburat. Namun, siswa yang bolos itu tidak bisa lari karena beberapa pintu keluar dijaga. Meski demikian, ada saja siswa yang beralasan bahwa mereka tidak bolos dan sudah pulang sekolah. "Kami tidak percaya begitu saja," jelas Camat Genteng Eddy Christijanto saat ditemui di kantornya kemarin.
Total ada 12 pelajar yang diamankan. Tiga siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki. Mereka digelandang ke Kantor Kecamatan Genteng, kemudian dikumpulkan di aula kantor praja tersebut. Di tempat itu, para siswa diberondong pertanyaan terkait dengan alasan mereka bolos.
Setelah mendapatkan arahan, mereka lantas diminta mengisi surat pernyataan sebagai bukti tidak akan mengulangi lagi perbuatan itu. Selanjutnya, mereka diminta menghubungi guru atau orang tua mereka. Selang 30 menit, orang tua dan sekolah berdatangan menjemput mereka.
Ayah dua anak itu menyatakan sudah berusaha agar sentra PKL Kalimas tidak menjadi jujukan siswa bolos sekolah. Yaitu, dengan meminta pedagang untuk buka agak siang, sekitar pukul 10.00.
Eddy menyatakan, hingga bulan ini pihaknya empat kali melakukan razia. Total ada 73 siswa yang terkena razia. Sebagian masih mendapatkan bimbingan karena mempunyai masalah. Yaitu, diduga terlibat jaringan trafficking. (lum/c6/tia)
BACA JUGA: Api Cemburu Benar-benar Bakar Pasangan Ini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jenazah Jesse Lorena Dijemput Pejabat Sultra
Redaktur : Tim Redaksi