jpnn.com - SIMPANG EMPAT - Seorang anak bernama Rifaldi Anesta (13) diduga diterkam buaya saat korban mandi di Sungai Siboko, Jorong Silawai Timur, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Kamis (30/3) sore. Tim gabungan Basarnas Pasaman di Kabupaten Pasaman Barat bergerak melakukan pencarian.
"Tim gabungan hari ini terdiri dari TNI AL, TNI AD, Basarnas, BPBD dan Polisi melakukan pencarian korban diduga diterkam buaya pagi ini," kata Koordinator Basarnas Pasaman Dhio Ulwi Finanda, Jumat (31/3).
BACA JUGA: 2 Warga Diterkam Buaya, Kronologinya Seperti Ini
Koordinator Basarnas Pasaman Dhio Ulwi Finanda mengatakan dari informasi yang diperoleh, kejadian ini berawal pada Kamis sekitar pukul 16.00 WIB saksi Suprianto dan Supar melihat korban sedang bermain di pinggiran sungai bersama dua rekannya Habib (9) dan Wildan (12).
Sekitar pukul 17.15 WIB, kedua rekan korban melihat ada seekor buaya di permukaan sungai.
BACA JUGA: Rohiman Diterkam Buaya Saat Cari Ikan di Sungai Bungin
Rekan Rifaldi memberitahu korban agar tidak mendekati sungai.
Namun, hal itu tidak digubris oleh korban.
BACA JUGA: Rasanya Seperti Kakak Saya yang Ditembak: Arti Buaya Bagi Warga Pribumi Australia
Habib dan Wildan telah memberitahu bahwa mereka melihat buaya dengan tujuan agar korban tidak melompat ke dalam sungai.
Namun, korban malah mengatakan apa dilihat oleh temannya itu bukan buaya melainkan hanya sepotong kayu.
Setelah itu, korban Rifaldi Anesta ini melompat ke sungai. Kaki korban langsung diterkam oleh buaya tersebut.
Habib dan Wildan mencoba membantu dengan berusaha memukul buaya dan menarik korban dari mulut buaya, tetapi tidak
berhasil. Korban ditarik dan dibawa oleh buaya ke dalam air.
Melihat kejadian itu saksi Supriyanto dan Supar juga mencoba mengejar buaya tersebut sambil berteriak meminta pertolongan warga lainnya, akan tetapi korban telah menghilang.
Dhio mengatakan untuk pencarian korban, pihaknya menurunkan delapan perahu.
Terdiri dari satu perahu karet milik TNI AL, dua perahu karet Basarnas dan lima perahu masyarakat.
"Saat ini kami terus menyusuri sungai mencari korban. Mudah-mudahan korban segera ditemukan," harap Dhio. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi