Sepanjang 2016, Empat Bintara dan Empat Perwira Polri Bunuh Diri

Kamis, 06 Oktober 2016 – 10:36 WIB
Ketua IPW Neta S Pane. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Indonesia Police Watch mencatat sepanjang 2016 ada delapan anggota Polri bunuh diri. Teranyar, aksi bunuh diri dilakukan Kapolsek Karangsambung Ipda Nyariman di ruang kerjanya di Kebumen, Jawa Tengah, Rabu (5/10). 

"Aksi bunuh diri ini merupakan peristiwa kedelapan yang dilakukan polisi di sepanjang 2016," kata Ketua IPW Neta S Pane, Kamis (6/10). 

BACA JUGA: Fadli Zon Peringatkan TNI Soal Tindak Kekerasan terhadap Jurnalis

Aksi bunuh diri Nyariman tentunya menimbulkan keprihatinan. Menurut Neta, latar belakang kasusnya berbeda dengan kasus bunuh diri yang dilakukan para polisi sebelumnya. 

Dia menjelaskan, Ipda Nyariman tertekan akibat diminta mengembalikan uang Rp 250 juta karena anak temannya Aiptu Sudiman gagal masuk Secaba. Padahal sebelumnya Ipda Nyariman menjanjikan yang bersangkutan akan lolos. 

BACA JUGA: Senator Riau Belum Bisa Menerima Keputusan Menteri Tjahjo

Kasus ini sempat dibahas oleh Kapolres Kebumen, Wakapolres, SDM Polres Kebumen, dan Propam. Saat itu Ipda Nyariman berjanji akan mengembalikan uang tersebut. "Namun yang terjadi kemudian Kapolsek itu malah gantung diri hingga tewas di ruang kerjanya," kata Neta. 

Dia menjelaskan; kasus ini membuktikan bahwa aksi bayar membayar untuk masuk pendidikan di Kepolisian masih terjadi. Bahkan untuk masuk Secaba saja orang berani membayar Rp 250 juta. Bagaimana pun kasus ini patut menjadi perhatian Kapolri agar ada perbaikan yang signifikan dalam proses pendidikan Polri, baik untuk SPN, Akpol, Secaba, PTIK, Sespim, Sespati, dan lainnya. "Sehingga kasus serupa tidak terulang," tegasnya. 

BACA JUGA: Jokowi Ingin Saksikan Kekuatan Udara TNI AU

Momen ini, ujar Neta, harus menjadi starting point untuk melakukan perubahan radikal dalam sistem dan mekanisme promosi, baik dalam rekrutmen pendidik maupun jabatan.

Selain itu ketahanan mental perlu menjadi perhatian khusus Polri. Mulai dari awal rekrut maupun di pendidikan, psikotes harus menjadi andalan seleksi. Sehingga sistem pembinaan mental terkait stres manajemen bisa dilakukan dengan maksimal. 

Sebab dari delapan polisi yang bunuh diri tahun 2016 ini, empat dengan cara menembak dan empat gantung diri. Dari empat yang menembak dirinya sendiri itu, tiga menembak bagian kepala dan satu bagian dada. 

Dari delapan polisi yang bunuh diri tahun 2016 ini empat bintara dan empat perwira. "Padahal tahun-tahun sebelumnya, jarang sekali perwira yang bunuh diri," katanya. 

Menurutnya, ini menunjukkan bahwa perwira Polri semakin rentan stres dan gampang mengambil jalan pintas, bunuh diri. "Bagaimanapun kasus ini perlu dicermati dengan serius," kata dia. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... TB Hasanuddin Kritik Panglima TNI, Begini Jawaban Jenderal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler