Separatis Bunuh Guru dari Kalangan Minoritas, Kashmir Kembali Memanas

Kamis, 07 Oktober 2021 – 23:16 WIB
Tentara India di wilayah Jammu dan Kashmir. Foto: Zeenews

jpnn.com, SRINAGAR - Kelompok militan diduga menembak mati dua guru sekolah negeri di Srinagar, kota utama di Kashmir, India, pada Kamis.

Peristiwa itu menjadi insiden terbaru dalam serangkaian pembunuhan bertarget di kawasan Himalaya yang dijaga ketat militer.

BACA JUGA: Kashmir Kembali Mencekam, Polisi dan Wartawan Jadi Korban

Sekelompok orang bersenjata menyerbu Government Boys Higher Secondary School di daerah Eidgah, Srinagar dan menembak kedua guru itu dari jarak dekat, kata pejabat pemerintah.

Kedua korban merupakan anggota minoritas Sikh dan komunitas Hindu di kawasan tersebut, kata pejabat itu dan seorang guru rekan korban.

BACA JUGA: Tentara India dan Pakistan Kembali Bunuh Warga Sipil di Kashmir

Milisi bersenjata melancarkan pemberontakan terhadap New Delhi sejak 1990-an di Jammu dan Kashmir, satu-satunya negara bagian dengan mayoritas muslim di India.

Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi memisahkan wilayah itu menjadi dua wilayah federal pada Agustus 2019.

BACA JUGA: India Awasi 400 Warga Kashmir Terkait Virus Corona

Kawasan itu diakui sepenuhnya, baik oleh India maupun Pakistan, namun masing-masing negara hanya menguasai sebagian saja.

"Komplotan yang membawa pistol menerobos sekolah pagi ini dan meminta kartu identitas para guru dan kemudian menembak dua guru, yang masing-masing berasal dari minoritas Sikh dan komunitas Hindu," kata guru tersebut.

Pada Selasa terduga milisi menewaskan seorang apoteker Hindu Kashmir yang disegani dan seorang pedagang kaki lima dari luar Kashmir di Srinagar, serta menembak mati warga sipil lainnya di distrik utara Bandipora.

"Membunuh warga sipil yang tak bersalah, seperti guru, merupakan salah satu langkah untuk menyerang dan merusak tradisi lama tentang keharmonisan dan persaudaraan di Kashmir," kata kepala Kepolisian Kashmir Dilbag Singh.

Pekan lalu tujuh warga sipil dibunuh di Kashmir, tiga di antaranya berasal dari komunitas Hindu dan Sikh.

Total 25 warga sipil, termasuk politisi, tewas dalam pembunuhan bertarget sepanjang tahun ini, menurut catatan kepolisian. (ant/dil/jpnn)

 

Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler