Separoh Lahan Tol Medan-Kualanamu Belum Dibebaskan

Rabu, 03 Oktober 2012 – 09:36 WIB
JAKARTA - Petinggi di Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen-PU) sudah mengalami pusing tujuh keliling memikirkan proyek jalan Medan-Kualanmu. Pasalnya, bukan hanya jalan arteri non tol Medan-Kualanamu sepanjang 17,8 kilometer yang pembebasan lahannya belum beres.

Yang lebih parah lagi adalah pembebasan lahan untuk jalan tol Medan-Kualanamu sepanjang 14,8 kilometer. Dari sepanjang itu, baru sekitar separohnya saja yang sudah dibebaskan.

Yang semakin membuat pusing dan target penyelesaian bisa meleset jauh, lahan yang sudah dibebaskan itu sifatnya spot--spot, tidak lempeng separoh dari panjang itu.

Dengan kondisi yang demikian, pengerjaan proyek bisa dipastikan tersendat-sendat. "Kita mengerjakannya tidak bisa maksimal. Untuk jalan tol Medan-Kualanamu itu baru 51 persennya saja yang lahannya sudah dibebaskan. Itu pun spot-spot. Ini bikin repot," ujar Direktur Bina Pelaksana Wilayah I (Sumut-NAD) Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU, Subagyo, kepada JPNN.

Subagyo menjelaskan, pada pekan lalu dirinya melakukan tinjauan langsung untuk melihat progres proyek jalan arteri non tol dan tol Medan-Kualanamu. Ditemukan, dari sepanjang 17,8 kilometer jalan non tol dimaksud, masih ada sekitar 13 persennya yang belum dibebaskan.

Dikatakan, pembebasan lahan memang menjadi kewenangan Pemprov Sumut untuk membereskannya. Namun, Subagyo mengakui, memang bukan soal mudah untuk melakukan pembebasan lahan. Di era sekarang, lanjutnya, posisi pemerintah lemah berhadapan dengan masyarakat.

"Pemprov sudah serius. Tapi ini di era keterbukaan, masyarakat juga gampang diprovokasi," ujar Subagyo. Dia menduga, ada makelar tanah yang ikut bermain dalam persoalan ini.

Peran pemerintah pusat, lanjutnya, hanya bisa mendorong agar pembebasan lahan bisa segera diselesaikan. Pusat, lanjutnya lagi, lebih banyak berkutat pada persoalan penyediaan anggaran.

Diakui Subagyo, tatkala pembebasan lahan ini belum klir, terlebih sifatnya spot-spot, pengerjaan proyek sulit dilakukan. Jika langsung dikerjakan, tapi masih banyak lahan yang belum dibebaskan dan itu pencar, maka proyek tetap saja bakal tersendat-sendat.

"Tapi sebaliknya, jika kita harus menunggu hingga 100 persen (semua lahan dibebaskan, red), kasihan juga. Kapan mulainya?" cetusnya, dengan nada pesimis.

Sebelumnya diberitakan, lambannya penyelesaian pembangunan jalan Medan-Kualanamu, ternyata juga menjadi bahan pembahasan di Kementerian Perhubungan (Kemenhub).  Kementerian yang dipimpin EE Mangindaan itu pun cemas bila jalan Medan-Kualanamu itu belum juga beres. Pasalnya, tahun depan bandara baru itu sudah siap dioperasionalkan.

Langkah antisipasi yang dilakukan, Kemenhub mendorong percepatan pembangunan jalur Kereta Api (KA) Medan-Kualanamu untuk mengangkut penumpang pesawat yang terbang dari Kualanamu. "Kita mendorong jalur KA untuk dipercepat pembangunannya. Karena yang menyiapkan stasiunnya adalah Angkasa Pura II," ujar Juru Bicara Kemenhub, Bambang Irvan, 13 September 2012. (sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lurah Minta Warga Bayar E-KTP

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler