jpnn.com - JIMBARAN - Warga di sekitar Panrtai Muaya, Jimbaran, Kuta dihebohkan dengan penemuan dua benda mirip boneka mengerikan akhir-akhir ini. Memiliki tinggi kurang dari lima centimeter, memiliki taring, berambut gondrong, kuku tajam, dan bola mata melotot. Warga meyakini benda yang ditemukan warga bernama I Ketut Tirin itu adalah jenglot.
Kisah mistis memang sulit dinalar sehat tapi itu ada di kehidupan. Begitu juga dengan penemuan dua benda yang diduga jenglot dari Muaya, Jimbaran. Bagi sebagain orang, meski ukurannya tak lebih besar dari gantungan kunci dua jenglot itu memiliki kekuatan magis lumayan.
BACA JUGA: Tingkatkan Partisipasi Pemilih, KPU Selayar Bentuk Relasi
Dipicu rasa penasaran, kabar penemuan jenglot itu sontak langsung menjalar ke semua warga Jimbaran dan sekitarnya.
Apalagi tidak sedikit warga yang sengaja memfoto dua benda aneh itu lantas dipasang sebagai profile picture di smartphone.
BACA JUGA: Terapis harus Jalani Uji Kompetensi
Nah ditengah kerumunan warga itu, pria paruh baya bernama Jro Mangku Karang menjadi pusat perhatian. Dia sibuk menerangkan kepada warga yang datang soal dua jenglot itu.
Menurut Mangku Karang, dua jenglot itu punya aura negatif yang sangat besar. "Memang dua jenglot ini tidak bergerak, tapi secara tidak kelihatan, auranya hidup dan sangat kuat. Bahkan kalau ada yang punya (pemiliknya) datang dia akan aktif kembali," kata Karang.
BACA JUGA: Kafe Remang-remang untuk Remaja Kembali Marak
Dari pandangan spiritualnya, jenglot itu kemungkinan dimanfaatkan sebagai penglaris bagi pedagang atau pengusaha. Biasanya jenglot ini diletakkan di dekat tempat uang.
Bagi sebagaian orang penjelasan Karang ini cukup logis jika melihat lokasi penemuan jenglot. Di tempat penemuan banyak berdiri kafe dan beberapa hotel. Jenglot itu ditemukan terkubur di dalam pasir. Karena itu, menurut Karang dua jenglot itu diduga berfungsi untuk penglaris dagangan atau usaha.
Kata dia, memelihara jenglot bisa sangat berbahaya. Biasanya jenglot meminta korban atau tumbal. "Benda ini pernah dibuang ke laut tapi kembali lagi," kata pria yang dianggap sebagai sesepuh di desa setempat.
Ketut Tirin mengaku menemukan jenglot itu di pinggir pantai saat sedang berolahraga pagi. Posisinya telungkup dan tertutup pasir. "Setelah saya cuci, ternyata benda itu mirip jenglot," kata dia.
Karena tidak mau terlibat dengan hal yang dianggap tidak penting, Tirin membuang benda itu ke laut. Eh ternyata dengan cepat dua jenglot itu kembali lagi. Tak menyerah. Tirin mengumpulkan tenaganya lebih besar untuk membuangnya lebih jauh ke laut. Lagi-lagi dua benda itu datang. Bahkan jaraknya saling berdekatan. "Sepertinya mereka tak mau dipisahkan," kata Tirin.
Warga yang berada di pinggir pantai pun langsung mengerumuni Tirin. Hingga akhirnya Karang datang. (san/yes/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Daging Tak Layak Beredar di Pasar
Redaktur : Tim Redaksi