Itu diungkapkan Ketua Umum Aprisindo (Asosiasi Persepatuan Indonesia) Eddy Wijanarko saat paparan di depan Wapres Jusuf Kalla dalam pertemuan dengan pengusaha dan perajin sepatu di Bandung, Senin (2/3)
BACA JUGA: Ekspor Terpuruk Kian Dalam
Menurut Edy menuturkan, nilai ekspor sepatu itu melampaui target USD 1,2 miliar
BACA JUGA: Pemilu Dongkrak Penumpang Pesawat
Tapi, dia mengakui bahwa meski berjaya di pasar ekspor, industri sepatu belum menjadi raja di negeri sendiri
BACA JUGA: BRI Bantah Pinjami Lapindo
"Industri sepatu di dalam negeri hanya kebagian 40 persen dari kue senilai Rp 25 triliun per tahun," tuturnya.Karena itu, Edy mengapresiasi pernyataan Wapres yang meminta dan mewajibkan seluruh pejabat, PNS, dan pengusaha memakai sepatu produk dalam negeriDia juga mendukung sweeping sepatu impor yang digunakan pejabat saat rapat dengan wapres"Kami juga menganugerahkan gelar Everyday Hero kepada Wapres Jusuf Kalla," katanya disambut tepuk-tangan perajin sepatu Cibaduyut yang hadir
Dengan instruksi itu, Edy yakin pesanan sepatu dari instansi pemerintah, TNI/Polri, dan perusahaan swasta akan mengalir"Bila instruksi wakil presiden diterapkan, saya yakin akan ada 100 ribu tambahan tenaga kerja baru," terangnya
Dalam pidatonya, Kalla menekankan perlunya pasar sepatu di dalam negeri sekuat eksporJika pasar dalam negeri kuat, krisis sekuat apa pun tidak akan berdampak bagi ekonomi nasional. "Singapura bisa bermasalah karena penduduknya hanya 4 jutaTapi, kita punya pasar dalam negeri 220 jutaSemua butuh sepatu dan sandangBila pasar dalam negeri kuat, pasar ekspor akan mengikuti," tegasnya
Kalla juga meminta sentra industri sepatu, seperti Bandung, Sidoarjo, dan Cimahi merevitalisasi dan meningkatkan produksi sepatuAntara lain, melalui pameran bersama, festival, serta membangun brand image.
"Kita ingin tidak hanya free trade, tapi juga fair tradeJangan seperti Nike yang membeli sepatu dari kita USD 15, tapi menjualnya USD 100 per pasang," tutur Kalla"Kita bersyukur krisis ini mengubah perdagangan dunia sehingga harga pembelian tidak berubah, tapi harga jualnya menurun," tambahnya
Sebelumnya, Darwansyah Tanjung, perajin sepatu Cibaduyut, meminta pemerintah mengawasi pasar sepatu di dalam negeriAkibat permintaan menurun, perajin cenderung menurunkan kualitas supaya harga produknya terjangkau pasar(noe/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AIG Rugi Rp5,52 M Per Menit
Redaktur : Tim Redaksi