TANGERANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang mengabaikan sepatu raksasa hand made warganyaSepatu meraih MURI dan didaftarkan Guinness Book of Record untuk meraih sepatu terbesar dunia buatan dua mahasiswi Yoan dan Yuka, warga Perumahan Sari Bumi Indah Blok DB 8, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang itu mulai rusak
BACA JUGA: Antisipasi Teroris, DKI Kerahkan Ribuan Personel
Saat ini, sepatu raksasa itu tergolek di depan Perumahan Telaga Bestari.”Janjinya mau ditempatkan di museum di Tigaraksa dan mau dirawat
BACA JUGA: Pelayanan Busway Kian Memburuk
Jadinya rusak,” terang YoanBACA JUGA: Pabrik Pengisian Gas Meledak, Belasan Karyawan Terbakar
Kondisi cat sepatu mulai pudarKaret dipinggiran sepatu mengelupasBahkan beberapa bagian sudah mulai retakPadahal sebelumnya, Bupati Tangerang Ismet Iskandar berjanji sepatu itu akan dirawat dan dijadikan ikon Kabupaten TangerangSepatu raksasa dengan panjang 6,5 meter, tinggi 3,15 meter dan lebar 2 meter itu memang mewakili Kabupaten Tangerang yang merupakan daerah industriDi sana banyak industri pembuat sepatu
Kekecewaan rusaknya sepatu raksasa itu juga diungkapkan Erna Sumarni, orangtua Yoan dan Yuka, pembuat sepatu tersebutMenurutnya, sepatu itu dibuat atas dedikasi keluarganya untuk Kabupaten TangerangNyatanya Pemkab Tangerang malah mengabaikan karya dua anaknya tersebut”Kasihan jerih paya kedua putri saya terbengkalai begitu sajaPadahal membuatnya puluhan juta,” cetusnya
Kabid Pariwisata, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Tangerang Dedi mengatakan kalau perawatan sepatu itu bukan tanggungjawabnyaSaat itu, memang Dinas Koperasi mewakili Pemkab Tangerang berjanji merawat sepatu raksasa tersebut”Benar, bupati mengatakan sepatu raksasa itu akan jadi ikon daerahTapi kami tidak pernah diajak berdiskusi masalah ini,” ungkapnya(kin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tokoh Agama Bersatu Cegah HIV/AIDS
Redaktur : Tim Redaksi