jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih mengungkapkan, sepekan ini adalah masa seluruh anggotanya bergerak di daerah masing-masing. Pergerakan terus menerus setiap hari sampai ada hasil.
"Mulai Senin sampai Jumat minggu ini semua daerah melalui bendera FHK2I terus bergerak di daerah masing-masing," kata Titi kepada JPNN, Senin (17/9).
BACA JUGA: Pemerintah Harus Tahu, Honorer K2 Tua Bisa Marah Juga
Model aksi tergantung daerah masing-masing disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat. Titi menyebutkan, telah menginstruksikan anggotanya untuk menyuarakan penundaan CPNS umum sebelum regulasi untuk honorer K2 ada.
Untuk mendesak itu, honorer K2 diminta terus melakukan aksi, mogok maupun audensi. Ini menjadi tanda adanya reaksi keras honorer K2.
BACA JUGA: CPNS 2018 Jalur Umum, Pengabdian Honorer K2 Dicueki
"Kenapa K2 bereaksi keras karena pemeritah mengeluarkan kebijakan di luar batas kemanusiaan. Kami merasa diperlakukan tidak adil atas kebijakan pemerintah," ucapnya.
Apalagi di Garut, honorer K2 disebut ilegal. Menurut Titi itu keterlaluan. Jika honorer K2 dianggap ilegal, kata Titi, sama saja menganggap rapor yang ada tanda tangan guru honorer juga ilegal.
BACA JUGA: Pemda Hanya Bisa Sampaikan Aspirasi Honorer K2 ke Pusat
BACA JUGA: Pemerintah Harus Tahu, Honorer K2 Tua Bisa Marah Juga
"Pemerintah kebangetan banget. Bukannya terima kasih dibantu malah membuat statement hinaan begitu. Ya tentu saja honorer meradang lah," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Infrastruktur Terus, Honorer K2 Juga Butuh Perhatian
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad