jpnn.com, PROBOLINGGO - Jemaah Aboge yang tersebar di tujuh desa, di empat kecamatan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur baru melaksanakan salat Iduladha 1438 Hijriah pada Minggu pagi kemarin.
Seperti salat Id pada umumnya, pada rakaat pertama tujuh kali takbir dan rakaat kedua lima kali takbir.
Jemaah Aboge ini berpedoman pada Kitab Mujarobah, atau Kitab Jawa Kuno.
BACA JUGA: Warga Muslim Singapura Sumbang Ribuan Hewan Kurban
Mereka berkeyakinan hari raya Iduladha jatuh pada Minggu kemarin.
Aboge sendiri diambil dari dua suku kata, A dan Boge, A berarti tahun alif, sedangkan Boge berarti Rabu Wage.
Sementara untuk tahun ini, perhitungan lebaran Aboge adalah Japatji, hari ke papat atau empat, pasaran siji, atau satu, jadi hari raya Iduladha 1438 Hijriah jatuh pada hari Minggu Legi.
Seusai menggelar salat acara dilanjutkan dengan saling bermaaf-maafan antar warga.
Warga kemudian menggelar selamatan dengan makan tumpeng yang dibawa masing-masing.
Menurut Ustaz Buri Bariyah, tokoh Aboge setempat, perhitungan jemaahnya tidak selalu sama dengan pemerintah yang jatuh pada Kamis kemarin.
Biasanya seusai acara, warga akan berbagi daging sapi yang disembelih jemaah Aboge.
BACA JUGA: Begini Cara Dunia Merayakan Iduladha
Untuk tahun ini di masjid tersebut, ada 1 sapi dan 2 kambing pemberian warga untuk berqurban.
Di Probolinggo sendiri, ada sekitar 7 desa, di 4 kecamatan, di antaranya Kecamatan Leces, Dringu, Bantaran, dan Kuripan yang mengikuti jemaah Aboge.
Meski ada perbedaan, tapi kerukunan tetap terjaga dengan baik.(end/jpnn)
BACA JUGA: Inilah Makna Kurban Bagi Andi Amran
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sapi Ngamuk, Kakek Terlempar 5 Meter
Redaktur & Reporter : Natalia