jpnn.com, JAKARTA - Direktur IT, Operations & Digital Banking Mandiri Syariah Achmad Syafii menegaskan komitmen perseroan untuk terus memenuhi kebutuhan nasabah di kala pandemi.
Salah satu caranya yakni Mandiri Syariah mengoptimalkan layanan berbasis digital yang sudah dikembangkan sejak beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA: Seperti ini Kinerja Bank Mandiri Syariah di Kala Pandemi
Dalam mengembangkan layanan digitalnya, Mandiri Syariah tidak hanya menghadirkan beragam fitur layanan keuangan bagi nasabah. Lebih dari itu, perseroan juga mengedepankan unsur empati dan sosial.
“Ada empat unsur yang dicari konsumer yakni layanan mudah, murah, cepat dan aman. Itu kami coba penuhi. Kemudian dari sisi spiritual dan sosial tidak terpisahkan dari layanan kami. Empati itu penting, bagi kami berbagi itu terus kami leverage. Contohnya, dari setiap transaksi nasabah kami selalu tawarkan apakah mereka mau berinfak atau tidak,” ujar Achmad belum lama ini.
BACA JUGA: Penjernih Udara Sharp Plasmacluster jadi Primadona di Kala Pandemi
Menurut Achmad, pemberian layanan berbasis empati dan kepentingan sosial relevan dengan kondisi pandemi di Indonesia.
Alasannya, saat pandemi masyarakat Indonesia semakin banyak yang hendak menyalurkan bantuannya untuk korban terdampak. Tawaran bantuan sosial yang dihadirkan Mandiri Syariah bisa dimanfaatkan calon donatur untuk menyalurkan hartanya.
BACA JUGA: Top, PT Pegadaian Raih Indonesiaâs Best Companies To Work for In Asia 2020
Di samping itu, Mandiri Syariah juga terus mengembangkan teknologi digitalnya agar bisa menghadirkan lebih banyak kemudahan untuk nasabah.
Salah satunya, kini Mandiri Syariah telah memiliki infrastruktur untuk memperluas layanan berbasis API atau open banking.
Perseroan juga memiliki layanan pembukaan rekening daring, dan menjadi bank syariah pertama yang menjalankan sistem online onboarding (pembukaan rekening online) di Indonesia.
Kehadiran layanan online onboarding Mandiri Syariah terbukti ampuh menjaga kinerja perseroan selama pandemi berlangsung. Hingga Agustus 2020 sudah ada 140 ribu rekening baru Mandiri Syariah yang dibuka melalui fitur ini.
“Saat ini sudah 40 persen pembukaan rekening Mandiri Syariah dilakukan secara online. Prosesnya ini instan dan nasabah baru bisa langsung bertransaksi. Kemudian kami juga memiliki layanan investasi sukuk bagi investor ritel yang bisa diakses secara daring,” jelasnya.
Saat ini, 95 persen transaksi finansial nasabah Mandiri Syariah sudah dilakukan melalui kanal digital. Jumlah ini meningkat dibanding persentase transaksi digital tahun lalu yang berada di angka 85 persen.
Dengan peningkatan rata-rata transaksi melalui e-channel mencapai 67 persen sejak 2018 lalu, Mandiri Syariah yakin kedepannya akan ada lebih banyak nasabah menyelesaikan urusannya melalui layanan digital perseroan.
Meski begitu, Mandiri Syariah tetap berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah masyarakat.
"Apabila proses ini berjalan lancar, niscaya pertumbuhan industri perbankan syariah bisa semakin pesat lagi di masa depan. Hal ini tentu akan diiringi dengan makin meningkatnya maslahat bagi masyarakat," tutupnya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy