Seperti Ini Cara Gojek Berantas Sindikat Kriminal Pelaku Kecurangan  

Senin, 30 Maret 2020 – 11:30 WIB
Ilustrasi perusahaan aplikasi pelayanan dan transportasi jasa ojek online, atau biasa disebut Gojek. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Gojek mengembangkan sistem keamanan berbasis kecerdasan buatan.

Sistem yang diberi nama Gojek SHIELD tersebut mampu mendeteksi berbagai jenis kecurangan terutama mendeteksi oknum yang menggunakan modapp atau aplikasi yang sudah dimodifikasi untuk mencurangi Gojek.

BACA JUGA: Langkah Gojek untuk Mitra Ojol Dinilai Bisa Bantu Kelangsungan Bisnis UMKM

Pasalnya, keberadaan aplikasi hasil modifikasi yang dibuat oleh sindikat kriminal ternyata mengancam keamanan para mitra ojek online.

“Gojek SHIELD telah berhasil mengidentifikasi berbagai jenis kecurangan. Baru-baru ini, setelah berhasil mendeteksi ribuan aplikasi notifikasi atau Modapp, serta menonaktifkan lebih dari 500 akun di Indonesia yang terdeteksi tetap beroperasi menggunakan aplikasi modifikasi tersebut," ujar SM Corporate Affair GoJek Teuku Parvinanda.

BACA JUGA: Minimalisir Penyebaran Virus Corona, Gojek Dukung Kerja dari Rumah

Teuku menuturkan rata-rata modus yang dipakai sindikat kriminal adalah menawarkan sebuah aplikasi kepada mitra driver dengan iming-iming palsu.

Aplikasi modifikasi diklaim para sindikat kriminal ini bisa meningkatkan jumlah order, bisa memilih orderan sesuai keinginan (hanya jarak dekat, hanya GoFood) dan kebal dari sistem suspensi.

BACA JUGA: Kementerian sampai Gojek Memberlakukan WFH, Ini Kata Pakar HR

"Kenyataannya, aplikasi modifikasi tersebut melewatkan secara otomatis order-order yang masuk, serta hanya menyamarkan peringatan pelanggaran yang dikirimkan sistem sehingga seolah-olah tidak ada suspensi. Hal ini sangat merugikan mitra driver untuk jangka panjang," jelasnya.

Selain itu pengguna aplikasi modifikasi juga terancam risiko pencurian akun, serta keamanan dan kerahasiaan data yang termasuk dalam pelanggaran Undang-Undang ITE.

Hal ini terjadi mengingat tidak ada pihak yang bertanggung jawab atas perekaman data yang terjadi pada aplikasi modifikasi.

Langkah Gojek tidak hanya mendeteksi dan mencegah tindak kecurangan yang terjadi. Setiap akun yang terindikasi berbuat curang, akan mendapat peringatan, serta sanksi berupa penonaktifan sementara sampai dengan penonaktifan permanen atau pemutusan kemitraan.

Selain itu, hasil deteksi dari Gojek SHIELD yang terkait aktivitas kriminal juga dimanfaatkan sebagai alat bukti untuk proses hukum lebih lanjut melalui pihak kepolisian.

"Gojek menjalin kemitraan jangka panjang dengan kepolisian di berbagai daerah untuk mengungkap tindak kecurangan yang memanfaatkan ekosistem kami. Bersama dengan pihak kepolisian kami telah berhasil mengungkap dan menangkap beberapa sindikat kriminal," tutup Teuku.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler