jpnn.com, JAKARTA - Kebijakan Work From Home (WFH) alias bekerja dari rumah demi meminimalisir penyebaran virus Corona dinilai tepat. Kebijakan ini bahkan sudah dijalankan mulai dari level kementerian hingga perusahaan berbasis teknologi terkemuka seperti Gojek dan Tokopedia.
”WFH adalah kebijakan yang tepat untuk diambil dan diimplementasikan dalam situasi seperti sekarang ini,” ucap Pakar Human Resources (HR) Priyantono Rudito, kepada wartawan, baru-baru ini.
BACA JUGA: Lima Panduan Agar Aman Bekerja dari Rumah
Menurut Chairman Forum Human Capital Indonesia (2013-2015), kebijakan tersebut merupakan upaya bersama dan menjadi kontribusi perusahaan dalam rangka menekan kemungkinan dan risiko menyebar atau menularnya virus Corona.
”Sebelum terjadinya situasi seperti sekarang ini, WFH sebetulnya sudah merupakan bagian dari trend & outlook HR Practices yang tengah berlangsung saat ini. Ada 15 tren besar HR practices (praktik manajemen HR) yang saat ini sedang berlangsung sebagaimana hasil studi yang saya lakukan,” ungkapnya.
BACA JUGA: Bekerja dari Rumah Bentuk Social Distancing, Tito : Bukan Berarti Libur
Mantan Chairman Telkom Australia ini mengatakan, WFH salah tren yang makin mengarah menjadi the new normal dalam praktik HR di era digital. WFH juga dipercaya memberi benefit baik bagi karyawan maupun perusahaan.
Bagi karyawan, WFH bisa menjadi solusi bagi aspirasi mereka untuk mendapatkan Work-Life Balance, fleksibilitas tempat dan waktu bekerja, dan bahkan untuk meningkatkan produktivitas. ”Khususnya bagi segmen karyawan millennial yang menginginkan fleksibilitas-fleksibilitas tersebut,” kata Priyantono yang juga menjabat Executive Director of Co-branding Kementerian Pariwisata RI.
BACA JUGA: Ini yang Harus Dipersiapkan Untuk Work From Home
Sedangkan bagi perusahaan, WFH sudah banyak dipraktikkan karena mendukung terjadinya cara kerja secara kolaboratif untuk menghasikan lebih banyak hal positif. Antara lain co-creation antar unit, membangun Digital Culture & Mindset dengan lebih cepat, dan juga mengembangkan kompetensi digital dengan memanfaatkan teknologi dan Collaboration Platform yang berkembang.
WFH merupakan wujud nyata perusahaan untuk menjalankan rekomendasi para ahli. Supaya pertemuan secara fisik tidak lagi berdekatan alias berjarak sehingga membantu memperlambat corona yang sudah menjadi pandemi.
Menciptakan jarak dalam hal ini disebut social distancing, mengharuskan menjaga jarak satu sama lain sehingga virus tidak dapat menyebar dari satu orang ke orang lain. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, social distancing adalah menghindari pertemuan massal dan menjaga jarak minimal 2 meter dari orang lain.
”Satu hal paling kita pedulikan lebih dari lainnya adalah kesehatan dan keselamatan semua orang di dalam ekosistem kita dan di luar ekosistem. Itulah sebabnya kami telah memperkenalkan kebijakan WFH di kantor pusat kami di Indonesia, India, Singapura, dan Filipina,” ungkap Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo, dalam keterangan yang diposting dalam akun resmi LinkedIn pribadinya.
Kebijakan yang sama segera diberlakukan Gojek di kantor perwakilan di beberapa negara lain dalam pekan ini. ”Kami percaya bahwa setiap orang dapat memainkan peran dalam mengendalikan penyebaran COVID-19 (virus Corona) dan kita semua harus melakukan sebanyak yang kita bisa untuk menjauhkan diri dari potensi penularan,” kata dia.
Andre menambahkan, GoJek sangat mendorong bisnis lain untuk berpartisipasi dalam upaya sosial jarak jauh, bahkan jarak internasional, jika memungkinkan. ”Dengan pemikiran ini, saya ingin berbagi beberapa praktik terbaik WFH berdasarkan pengalaman yang dikumpulkan dalam jaringan karyawan kami,” terusnya sambil membunyikan tagar #stayhome #dirumahaja dan tetap aman!.(mg7/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh