Seperti ini Cara LPEI Dukung Start Up Lokal Tembus Pasar Ekspor

Senin, 16 November 2020 – 20:10 WIB
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mengadakan pelatihan selama tiga hari untuk para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Foto dok LPEI

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) memastikan akan terus memberi dukungan penuh bagi siapapun yang ingin menjadi eksportir, baik individu maupun pelaku usaha.

Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, LPEI berkomitmen untuk terus memberikan pelatihan pendampingan bagi pelaku usaha, termasuk usaha kecil menengah (UKM) di berbagai daerah.

BACA JUGA: Tak Lagi Jadi Juri di Indonesian Idol, BCL Unggah Foto Dirangkul Daniel Mananta

"LPEI akan membantu siapapun yang ingin menjadi eksportir. Dalam kerangka bisnis milenial, LPEI mendorong start up menjadi UKM yang stabil hingga menjadi pengusaha yang berorientasi ekspor," ujar Direktur Pelaksana II LPEI Djoko Retnadi, dalam Webinar Inovasi UMKM Milenial Era Pandemi.

Djoko menuturkan LPEI sebagai SMV memiliki tugas antara lain memberi pembiayaan baik di luar negeri, dalam negeri, penjaminan, asuransi, dan jasa konsultasi.

BACA JUGA: Seperti ini Cara LPEI Tingkatkan Daya Saing UKM Berorientasi Ekspor

Salah satu program Jasa Konsultasi yang dimiliki LPEI yakni Coaching Program for New Exporters (CPNE) yang merupakan program pemberian pelatihan bagi calon eksportir mengenai kegiatan ekspor secara keseluruhan.

Dari mulai penjelasan tentang bisnis ekspor, mendampingi hingga bisa ekspor secara langsung atau mandiri.

BACA JUGA: Wings Air Bakal Terbangi Ruteng, Harga Tiket Mulai Rp700 Ribuan

"Jasa Konsultasi sejak 2015 hingga September 2020 sudah menciptakan 59 eksportir baru, membantu 240 Usaha Menengah Beroirentasi Ekspor untuk masuk Global Marketplace, meningkatkan capacity building dalam bentuk program Desa Devisa, termasuk membantu 17 community development," jelas Djoko.

Tahap berikutnya, program CPNE LPEI akan diselenggarakan secara virtual berupa: kursus untuk calon eksportir baru, pelatihan ekspor tematik, melakukan pertemuan daring bagi alumni CPNE dan pelatihan ekspor rutin. Diharapkan dengan digitalisasi CPNE, LPEI dapat menjangkau peserta hingga seluruh wilayah Indonesia.

Selain itu Program Jasa Konsultasi LPEI juga melakukan Marketing Handholding (MH) yang memberikan pendampingan intensif untuk pemasaran produk UKM mitra binaan LPEI guna membuka pasar luar negeri dan meningkatkan nilai ekspor.

Program ini pun sudah berhasil di mana pada tahap pertama Program MH pada tahap pertama, terdapat 44 UKM klaster rempah-rempah, buah dan sayur, serta kelapa dan turunannya. Adapun produk itu ditawarkan melalui Marketplace seperti Alibaba.com.

Selanjutnya pada Program MH tahap dua, sudah terdapat 20 UKM klaster handicraft dan furniture, juga dipasarkan di Marketplace Alibaba.com.

Dan pada Program MH tahap ketiga, ada 30 UKM klaster kopi, teh, cokelat, makanan dan minuman dengan Marketplace Tradekey.com.

Untuk memudahkan para calon eksportir dalam melihat peluang pasar di luar negeri dan sebagai bagian dari promosi ke luar negeri, LPEI telah membuat e-katalog mitra binaan orientasi ekspor. E-katalog 2018 sudah berisi 130 mitra binaan. Untuk 2019 dan 2020 masih dilakukan inventarisasi.

"LPEI terbuka dan siap mendukung individu, usaha kecil menengah, untuk menjadi pengusaha yang mampu menembus pasar ekspor. Karena menjadi entrepreneur lebih baik daripada menjadi pegawai," tandas Djoko Retnadi.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler