Seperti Ini Hasil Evaluasi Angkutan Nataru

Rabu, 29 Januari 2020 – 23:30 WIB
Gedung Kementerian Perhubungan. Foto dok JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengumumkan hasil evaluasi angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru) kepada Komisi V DPR.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan secara keseluruhan jumlah penumpang angkutan umum pada masa angkutan natal dan tahun baru mengalami penurunan 0,38 persen atau 18,19 penumpang dibandingkan tahun lalu yang mencapai 18,26 penumpang.

BACA JUGA: Komisi V Apresiasi Pemerintah Tangani Mudik Nataru 2019

Untuk kendaraan yang melalui jalan tol meningkat sebesar 5,09 persen dari tahun sebelumnya.

"Realisasi pergerakan kendaraan jalan tol, Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Ciawi, Merak pada angkutan natal dan tahun baru sebanyak 4,34 juta kendaraan. Jumlah ini mengalami peningkatan sebanyak 5,09 persen dari yang sebelumnya 4,13 juta kendaraan," jelas Budi.

BACA JUGA: Komisi III DPR Apresiasi Nataru Tanpa Teror

Secara rinci pada tahun ini penumpang angkutan umum yang mengalami kenaikan jumlah penumpang yaitu penyeberangan naik 19,24% dari 2,11 juta penumpang menjadi 2,51 juta penumpang.

Moda kereta api naik 6,74 persen dari 5,81 juta penumpang menjadi 6,20 juta penumpang, moda laut naik 13,01 persen dari 1,03 juta penumpang menjadi 1,17 juta penumpang.

BACA JUGA: Menhub Rombak 7 Pejabat Eselon I Kemenhub

Sedangkan moda angkutan umum yang mengalami penurunan penumpang yaitu pada pada moda jalan turun sebesar 17,79 persen dari 3,50 juta penumpang menjadi 2,85 juta penumpang, dan moda udara turun 6,55 persen dari 5,79 juta penumpang menjadi 5,41 juta penumpang.

“Moda kereta api memiliki proporsi jumlah penumpang tertinggi yaitu sebesar 34 persen, sedangkan jumlah proporsi terendah yaitu pada angkutan moda laut sebesar 6 persen,” jelas Budi.

Adapun evaluasi yang perlu dilakukan untuk penyelenggaraan Nataru yang lebih baik di tahun mendatang yakni, mengevaluasi pelayanan angkutan jalan yaitu tekeait keberadaan agen/pool yang menjadi tempat naik turun penumpang yang dilakukan di luar terminal resmi.

Kemudian, mengintesifkan ramp check baik angkutannya maupun awak pengemudinya, mengantisipasi prediksi puncak arus mudik dan balik.

"Juga meningkatkan pelayanan angkutan penyeberangan dan kereta api, dan meningkatkan jumlah kendaraan program mudik gratis," tandas Budi.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler