Seperti Ini Kehidupan Mengerikan di Dalam Penjara, Brutal Banget

Kamis, 21 Juli 2016 – 11:28 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - KOTABARU – Kondisi Lapas Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan benar-benar memprihatinkan. Lima petugas harus menjaga 1103 tahanan di lapas tersebut.

Padahal normalnya lapas ini hanya berkapasitas maksimal 180 orang. "Sangat-sangat menyedihkan. Saya waktu pertama tugas di sini kaget sekali," kata Kasi Binadik dan Kegiatan Kerja Tri Mulyono, Selasa (19/7) kemarin

BACA JUGA: Mau Tidak Mau, 59 Rumdin Polisi Harus Dikosongkan

Tri mengatakan, saat ini ruang besuk dan latihan kerja sudah dijadikan tempat tahanan. Halaman olahraga akhirnya yang dijadikan tempat besuk. "Tidak ada pilihan. Karena ruangan sudah sangat padat," katanya.

Dia menambahkan, jumlah penjaga sebenarnya ada puluhan orang. Namun karena harus dibagi dalam beberapa giliran dan jadwal jaga, jadinya sekali tugas jaga hanya ada lima petugas.  "Oh iya. Kalau terjadi kudeta atau ngamuk semua tahanan, pasti lari lima orang penjaga," keluh Tri.

BACA JUGA: Buwas: Batam Jalur Utama Masuknya Sabu dari Luar Negeri

Selain itu, padatnya lapas membuat pembinaan mental dan karakter tahanan menjadi semakin berat.

"Itu benar. Mental mereka sangat tertekan. Di dalam senggol sedikit saja sudah bisa ribut. Karena merasa tidak nyaman itu tadi dalam ruangan sempit harus desakan," tambahnya.

BACA JUGA: Cegah Pokemon Go, Kapolres akan Rajin Cek Ponsel Anggota

Solusinya, sambung Tri, lapas melakukan mutasi tahanan ke beberapa Lapas di Kalsel. Masalahnya semua Lapas di Kalsel juga overload. Cara kedua adalah mempercepat pembebasan bersyarat bagi para tahanan.

Ngerinya suasana di dalam Lapas Kotabaru dibenarkan beberapa mantan napi yang enggan disebutkan namanya.

"Dulu ada ribut di ruangan. Masalahnya kan tahanan tidur ada di bawah ada juga pakai ayunan sarung, ndak muat lantai. Nah waktu itu yang di ayunan melakukan kegiatan pribadi. Airnya muncrat kena orang di bawah jadinya kelahi," ujarnya.

Dia mengatakan, perkara sepele saja bisa jadi masalah. Dendam dan kebencian menjadi hal yang tak asing lagi.

"Ada juga yang sembunyikan sendok, tiap malam sendok itu diasahnya sampai sebulanan biar bisa tajam. Baru nanti dipakainya nyodok musuhnya," imbuhnya. (zal/yn/ram/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berangkat Berboncengan, Misran Habisi Sri di Tempat Sampah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler