jpnn.com, JAKARTA - Calon Perdana Malaysia, Anwar Ibrahim turut menghadiri Takziah untuk Buya Syafii Maarif, yang digelar PP Muhammadiyah, Minggu (29/5).
Dalam kesempatan tersebut, Anwar sempat menceritakan sosok Buya Syafii, yang berkesan mendalam baginya.
BACA JUGA: Marshanda: Kalau Gue Mati Habis Bikin Live Ini, Enggak Apa-apa
Keduanya terakhir bertemu saat menghadiri sebuah acara di Kota Batu, Jawa Timur.
Yakni agenda 100 Tahun Kebangkitan Nasional, yang dihadiri banyak tokoh bangsa.
BACA JUGA: Anya Geraldine Kesal, Lalu Bicara Soal Tanggung Jawab dan Belum Siap
“Saya bersama beliau dalam acara panjang sampai tengah malam di Kota Batu, Jawa Timur. Saya, Buya Syafii dan WS Rendra bersama dalam acara, mendengar sendiri kupasan Buya tentang islam, tantangan zaman dan beberapa paparan,” kata Anwar.
Saat itu, ungkap Anwar, mereka berusaha merumuskan pandangan Buya Syafii tentang politik dan pendekatan Islam yang sederhana.
BACA JUGA: Takziah ke Kediaman Buya Syafii Maarif, Gubernur Khofifah Kenang Sosok Ulama Karismatik
Salah satunya pendekatan-pendekatan Islam melalui budaya setempat dan tradisi dari masyarakat itu sendiri.
Bapak enam anak ini merasa, apa yang Buya Syafii sampaikan bukan cuma mewakili Indonesia saja, tetapi sesuai dengan alam melayu secara keseluruhan.
Masih dalam lingkup Islam rahmatan lil alamin, tetapi bisa pula disesuaikan dengan tuntutan zaman dan budaya setempat.
Buya Syafii memang cukup dikenali di Malaysia karena sempat bertugas sebagai Dosen Senior di Universitas Kebangsaan Malaysia sepanjang 1990-1994.
Oleh karena itu, Anwar mengaku bersyukur mendapat kesempatan mengenal sosok Buya Syafii.
“Saya sendiri beruntung mengenali beliau, mendapat imbauan dan limpahan ilmu dan pengalaman oleh beliau,” seru Anwar.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada