jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin meminta pemerintah memerhatikan keluarga korban anggota Polri yang gugur dalam insiden dengan teroris di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Selain itu, Cak Imin juga meminta harus ada evaluasi menyeluruh terhadap penanganan terorisme. Cak Imin mengatakan sudah seharusnya narapidana terorisme tidak lagi ditempatkan di Rutan Mako Brimob.
BACA JUGA: Fadli Zon: Cak Imin Belum Masuk Opsi Cawapres Prabowo
"Di situ tidak boleh lagi tahanan teroris. Tahanan teroris harus di Nusakambangan," kata Cak Imin di gedung DPR, Jakarta, Jumat (11/5).
Cak Imin menyarankan para tahanan terorimes dimasukkan ke tarekat.
BACA JUGA: Cak Imin Khawatir Jokowi Tak Terpilih Lagi
"Itu jalan sufi menuju kedekatan Allah. NU (Nahdatul Ulama) punya. Jadi, seluruh tahanan teroris dimasukan tarekat langsung di bawah naungan Habib Lutfi misalnya, atau KH Said Aqil," kata Cak Imin.
Kemudian, kata dia, mereka melakukan wirid untuk mengolah hati dan fisiknya atau dikenal istilah tirakat. Nah, Muhaimin menjelaskan, tirakat itu mematikan fisik, tidak makan dan minum di jam tertentu.
BACA JUGA: Tito Sebut Pisau yang Tewaskan Bripka Marhum Beracun
"Hanya itu, tapi kenapa itu tidak dipakai," katanya.
Dia mengimbau lebih baik Kemenkumham melakukan kerja sama dengan NU, untuk menangani narapidana terorisme dengan tarekat.
"Saya kira yang ikut tarekat akan berubah kembali humanis, kembali NKRI. Kenapa tidak dari dulu, tidak percaya sih sama NU. Begitu dia masuk tarekat, tidak usah tiga tahun, satu tahun sudah mental spiritual dan pola pikir," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Puji Cara Polisi Tangani Kerusuhan di Mako Brimob
Redaktur : Tim Redaksi