jpnn.com, DEPOK - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan pisau yang menewaskan anggota Intel Brimob Bripka Marhum Frence, di Mako Brimob, Kamis (10/5) malam, diduga mengandung racun.
Hal itu diketahui setelah pemeriksaan. Luka yang dialami korban tidak terlalu parah, karena pisau hanya disabet bukan ditusukkan oleh pelaku bernama Tendi Sumarno (23).
BACA JUGA: Anies Puji Cara Polisi Tangani Kerusuhan di Mako Brimob
"Sebetulnya menyabet. Beda, menusuk itu tajam ke dalam, ini menyamping. Luka tidak terlalu besar ya, tapi diduga ada racun,” kata Tito kepada wartawan di Jakarta, Jumat (11/5).
Tito juga tak menyalahkan tindakan anak buahnya yang langsung menembak pelaku yang profesinya sesuai KTP sebagai mahasiswa itu.
BACA JUGA: Jenazah Narapidana Teroris Belum Dijemput Keluarga
“Kemudian temannya (korban) yang lain langsung menembak, itu boleh, ancaman mematikan, tembak. Sehingga yang bersangkutan meninggal di tempat," sambung dia. (11/5).
Diketahui, Bripka Frence disabet senjata tajam setelah mengamankan pelaku saat mengamati penjagaan di Mako Brimob Kelapa Dua. Bripka Frence pada Jumat (11/5) dini hari meminta bantuan Briptu Gustriuce dan Bripka Rahmad Muin untuk menemui pelaku.
BACA JUGA: Polisi Tahan Teroris Abu Afif di Ruang Khusus
Ketika itu pelaku mengeluarkan pisau dan menyabet Bripka Frence. Setelah itu, Bripka Frence langsung dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia. "Jadi lukanya yang sangat kecil. Kemungkinan besar ini beracun,” imbuh dia.
Tapi untuk memastikannya, tim dari Pusat Laboratorium Forensik Polri masih memeriksa pisau tersebut. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Teroris Hendak Menuju Mako Brimob, Dor! Dor!
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan