Seperti ini Tantangan Berat Bio Farma

Kamis, 20 Juli 2017 – 22:45 WIB
Bio Farma. Foto IST

jpnn.com, JAKARTA - Plt Direktur Utama Bio Farma Juliman mengatakan, tantangan perseroan ke depan akan semakin berat.

Pasalnya akan semakin banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang vaksin dan life science, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

BACA JUGA: Menteri Rini Rombak Jajaran Direksi Bio Farma

“Penguasaan teknologi menjadi faktor penentu dalam pengembangan produk maupun bahan baku dan alat kesehatan di industri farmasi, sinergi dengan negara-negara maju melalui transfer teknologi, sehingga produk-produk yang dihasilkan akan mampu bersaing di pasar Internasional," ujar Juliman.

Juliman menambahkan, adanya penambahan program vaksin wajib yang akan masuk kedalam program imunisasi nasional seperti vaksin Measles Rubella (MR) yang bakal dicanangkan pada Agustus 2017 mendatang di Pulau Jawa.

BACA JUGA: Bio Farma Salurkan Dana Kemitraan Sinergi Rp 11 miliar

“Program ini akan diterapkan di pulau jawa terlebih dahulu, dan diharpkan pada 2018 akan dilaksanakan di luar pulau Jawa dan pada 2019 di seluruh provinsi di Indonesia, dan 2019 pemerintah akan menetapkan vaksin MR sebagai vaksin wajib untuk anak 5 bulan -15 tahun," jelasnya.

Saat ini, Bio Farma sudah berkembang jauh dari semula produsen vaksin dan antisera menjadi perusahaan Life Science.

BACA JUGA: Bio Farma Kembali Gelar Forum Riset Produk Life Science Nasional 2017

Hal ini memiliki makna tantangan Bio Farma ke depan dikuatkan dengan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 mengenai Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.

"Percepatan terus dilakukan untuk mewujudkan kemandirian industri farmasi dalam pengembangan produk, bahan baku, vaksin, produk bioteknologi dan alat kesehatan," tandas dia.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Bio Farma  

Terpopuler