jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah berhasil menyerap 170.757 tenaga kerja dari realisasi Rp 44,99 triliun investasi hingga triwulan III 2022.
Pria 54 tahun ini mewacanakan kenaikan target investasi Jateng pada 2023.
BACA JUGA: Realisasi Investasi Jateng Capai Rp 44,99 Triliun, Ganjar Bidik Investor Meksiko-Afrika
Hal itu disampaikan Ganjar usai mengikuti istighosah kebangsaan dalam malam tahun baru di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Jateng, Sabtu (31/12).
"Di 2023 akan kami genjot lagi dengan target yang lebih tinggi karena dengan investasi yang masuk, terus kemudian ekonomi bisa tumbuh, belanjanya juga bisa naik, pasti otomatis pertumbuhannya akan bagus, serapan tenaga kerja akan bagus," kata Ganjar.
BACA JUGA: Ganjar-Erick Bangkitkan Memori Kemunculan Jokowi pada 2014
Ganjar mengatakan, target itu tentunya akan disusun dengan mempertimbangkan keterlibatan berbagai stakeholder yang membantu datangnya investasi.
Dengan realisasi investasi yang lebih tinggi, Ganjar meyakini semakin banyak tenaga kerja yang terserap.
BACA JUGA: Tandatangani Kontrak Paket 5, Kemenhub Lanjutkan Pembangunan Pelabuhan Patimban
"Jadi tidak stand alone tapi ini berkaitan dengan yang lain. Nanti kami akan design kira-kira dalam situasi sulit itu peluang apa yang bisa kita manfaatkan," kata Ganjar.
Mantan anggota DPR ini berencana meningkatkan angka realisasi investasi dengan menargetkan adanya investor baru dari Meksiko dan Afrika pada 2023.
Menurut Ganjar, potensi kerja sama dengan kedua negara itu sangat bagus.
"Dubes Meksiko menghubungi saya untuk bicara. Agak jauh, tapi kami coba. Terus kemudian negara-negara Afrika. Jadi kami coba gerakan potensi-potensi yang ada, UMKM kita di Afrika oke. Itu bisa kita coba," serunya.
Dia juga optimistis Jateng bisa menggaet lebih banyak investasi dari dalam maupun luar negeri dengan target market yang besar.
Ganjar berharap, banyaknya investasi yang masuk akan menyerap banyak tenaga kerja lokal, sehingga ekonomi kian tumbuh dan maju.
"Jangan salah, tidak hanya investasi dari luar negeri, dalam negeri juga banyak. Ingat, market kita besar loh ya. Kalau kita mau produksi untuk kebutuhan kita sendiri saja, maka itu sebenarnya sudah menjadi potensi pertumbuhan yang sangat bagus," tuturnya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada