PROBOLINGGO - Hasil pemeriksaan tim medis atas 11 pekerja seks komersial (PSK) yang dirazia petugas Satpol PP Kabupaten Probolinggo dari lokalisasi Embong Miring (Emi), Desa Banjarsawah, Kecamatan Tegalsiwalan, cukup mencengangkan. Empat di antara 11 PSK itu dinyatakan positif mengidap HIV/AIDS.
Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dyah Kuncorowaty yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo Endang Astuti mengungkapkan, selama ini lokalisasi memang identik dengan HIV/AIDS. Berdasar hasil pemeriksaan laboratorium, empat PSK yang terjaring dalam razia tersebut positif terjangkit HIV/AIDS.
""Setelah dilakukan sosialisasi, kami meminta persetujuan para PSK itu untuk diperiksa. Setelah darahnya dites, hasil laboratorium menunjukkan empat PSK positif HIV/AIDS,"" katanya kepada Jawa Pos Radar Bromo kemarin (18/6).
Kamis lalu (13/6) petugas satpol PP menciduk 11 PSK dari kawasan Embong Miring. Mereka digiring dari tiga rumah yang disulap menjadi lokalisasi tersebut ke Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolinggo untuk dibina. Di kantor dinsos, mereka juga menjalani tes kesehatan. Di antara empat PSK itu, tiga orang berasal dari Kabupaten Probolinggo dan seorang lainnya dari luar daerah.
Dyah menjelaskan, empat PSK tersebut tengah dibina di panti rehabilitasi Kediri. Menurut rencana, masa rehabilitasi dijalani selama tiga bulan. (mas/rud/jpnn)
Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dyah Kuncorowaty yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo Endang Astuti mengungkapkan, selama ini lokalisasi memang identik dengan HIV/AIDS. Berdasar hasil pemeriksaan laboratorium, empat PSK yang terjaring dalam razia tersebut positif terjangkit HIV/AIDS.
""Setelah dilakukan sosialisasi, kami meminta persetujuan para PSK itu untuk diperiksa. Setelah darahnya dites, hasil laboratorium menunjukkan empat PSK positif HIV/AIDS,"" katanya kepada Jawa Pos Radar Bromo kemarin (18/6).
Kamis lalu (13/6) petugas satpol PP menciduk 11 PSK dari kawasan Embong Miring. Mereka digiring dari tiga rumah yang disulap menjadi lokalisasi tersebut ke Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolinggo untuk dibina. Di kantor dinsos, mereka juga menjalani tes kesehatan. Di antara empat PSK itu, tiga orang berasal dari Kabupaten Probolinggo dan seorang lainnya dari luar daerah.
Dyah menjelaskan, empat PSK tersebut tengah dibina di panti rehabilitasi Kediri. Menurut rencana, masa rehabilitasi dijalani selama tiga bulan. (mas/rud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Spa dan Karaoke Keluarga Wajib Tutup
Redaktur : Tim Redaksi