jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar (PG) Viktus Murin menduga ada pihak yang tak puas dengan kepengurusan baru di partainya di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto. Menurut Viktus, ketidakpuasan itu terlihat pada manuver Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) akhir-akhir ini.
GMPG mempersoalkan keputusan Airlangga menunjuk Melchias Markus Mekeng sebagai ketua Fraksi Partai Golkar (FPG). Mekeng yang juga ketua Bidang Pemenangan Pemilu Golkar Wilayah Timur menjadi ketua FPG menggantikan Robert Kardinal.
BACA JUGA: Slogan Golkar Bersih, Kok Airlangga Pilih Mekeng Pimpin FPG?
Viktus menduga ada elite Golkar di belakang GMPG. "Kami mencurigai ada elite Golkar di belakang mereka yang merasa kepentingannya terganggu. GMPG tidak mungkin bermain sendiri,” ujar Viktus Murin di Jakarta, Jumat (9/3).
Baca juga: Slogan Golkar Bersih, Kok Airlangga Pilih Mekeng Pimpin FPG?
BACA JUGA: Elektabilitas Jokowi Tinggi, Golkar Tak Terpikat Gatot
Lebih lanjut Viktus mencontohkan manuver inisiator GMPG Sirajuddin Abdul Wahab yang getol mengaitkan Mekeng dengan kasus korupsi e-KTP. Sebelumnya Sirajuddin mencurigai Mekeng dijadikan ketua FPG agar KPK tidak memproses anggota DPR dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur (NTT) itu dalam kasus dugaan korupsi proyek e-KTP yang telah menyeret Setya Novanto.
“Apa coba korelasinya antara jabatan ketua fraksi dengan pekerjaan KPK? Posisi Golkar terhadap eksistensi KPK sejak awal sudah jelas, mendukung upaya-upaya penguatan KPK. Bagaimana mungkin Fraksi Golkar bertindak di luar kebijakan partai. Ini kan ngawur,” ucap Viktus.
BACA JUGA: Sudah Usung Jokowi, Golkar Ogah Urus Poros Lain
Mantan sekretaris jenderal presidium GMNI itu lantas mengajak semua pihak di Golkar tidak menilai sesuatu berdasarkan asumsi. Viktus meminta GMPG lebih produktif mengelaborasi problematika kebangsaan dan kemasyarakatan berbasis ide-ide.
“GMPG bukan bagian dari struktur resmi Partai Golkar. Namun, apabila orang-orang yang berhimpun di situ masih merasa sebagai kader Golkar, seharusnya memiliki tanggung jawab menjaga marwah dan martabat Golkar. Bukan menggerogoti dan merongrong kepemimpinan AH (Airlangga Hartarto,” pungkas Viktus.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Apresiasi Demokrasi dan Pancasila Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi