Sepertinya Bu Risma Disiapkan untuk Pilgub Jatim

Kamis, 29 September 2016 – 19:53 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kanan) dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (tengah). Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - SURABAYA - Nama Tri Rismaharini memang tak diusung PDI Perjuangan pada pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta. Namun, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu sudah punya rencana lain untuk Risma.

Kabarnya, PDIP akan mendorong wali kota Surabaya itu untuk maju pada pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2018. Sumber-sumber Jawa Pos di PDIP menyebutkan, nama Risma masuk sebagai salah seorang kandidat cagub Jatim yang akan disurvei.

BACA JUGA: Anak Buah Wiranto Sebut Karakter Ahok Mirip Bang Ali

Hasil survei itu bakal menjadi salah satu dasar bagi PDIP untuk memunculkan nama Risma. Kendati survei belum tuntas, namun nama Risma diyakini bakal mengungguli kader-kader PDIP lain.

”Di Jawa Timur ini, siapa kader PDIP yang popularitasnya bisa melebihi Bu Risma? Tidak ada!”  ujar sumber itu.

BACA JUGA: Anak Buah Bu Mega Sebut Agus Yudhoyono Cagub Paksaan

Dia juga optimistis Risma bakal menjadi pesaing ketat Saifullah Yusuf. Gus Ipul -sapaan Saifullah- yang saat ini wakil gubernur Jatim, hampir pasti bakal maju dalam pilgub 2018.

Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi membenarkan bahwa Risma termasuk kader internal yang disurvei untuk pilgub Jatim. Namun, dia mengatakan bahwa Risma tidak sendirian.

BACA JUGA: Incar Posisi 3 Besar Pemilu 2019, PPP Gelar Mukernas

DPD PDIP juga menyurvei kader-kader lain. Di antaranya, Pramono Anung (sekretaris kabinet), Said Abdullah (anggota DPR), Eddy Rumpoko (wali kota Batu), dan Abdullah Azwar Anas (bupati Banyuwangi).

Selain itu ada pula Budi Sulistyono (bupati Ngawi), Bambang D.H. (anggota DPRD Jatim). ”Termasuk saya dan Bu Sri Untari (ketua Fraksi PDIP Jatim),” ucap politikus yang juga peternak itu.

Meski demikian, Kusnadi menegaskan bahwa sosok Risma lebih cocok memimpin daerah perkotaan. Masyarakat kota sudah biasa dengan pemimpin yang keras.  ”Kalau orang desa pasti melawan,” terang pria yang tinggal di Sedati, Sidoarjo itu.

Namun, Kusnadi menegaskan bahwa keputusan final tetap menjadi kewenangan Megawati selaku ketua umum PDIP.  Sedangkan DPD PDIP membuat survei hanya sebagai bahan pertimbangan yang bakal dilaporkan ke Megawati.

”Nanti kalau ditanya Ibu (Megawati, red), kita ada data perhitungan,” jelasnya.

Keputusan PDIP mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai cagub DKI memang mengubah konstelasi politik menjelang pilgub Jatim.  Nama Risma kini langsung mencuat masuk bursa kandidat. Dia dianggap satu-satunya kader PDIP yang punya kans menjadi gubernur Jatim.

Selain Risma dan Saifullah Yusuf, calon lain yang mulai memanasi bursa pilgub adalah Abdul Halim Iskandar (ketua DPRD Jatim dari PKB), Hasan Aminuddin (anggota DPR dari Nasdem), Khofifah Indar Parawansa (menteri sosial), dan beberapa lagi.

Halim bahkan telah membuat tagline kampanye, yakni Holopis Kuntul Baris. Lain lagi dengan Hasan Aminuddin. Puluhan kelompok relawan telah berdiri di daerah tapal kuda.

Ada yang bernama Koncone Hasan, Kancanah Hasan, dan beberapa lagi. Risma yang ditanya soal peluangnya maju ke Jatim, ogah mengomentarinya.

Aku gak duwe niat koyo ngunu. Mikir ae gak. Wong gawean saiki ae angele koyo ngene (Saya tidak punya niat seperti itu. Pekerjaan sekarang saja susah seperti ini, Red),” ujar Risma dalam wawancara khusus dengan Jawa Pos beberapa waktu lalu.

Sementara  Saifullah Yusuf makin bersemangat mengadakan berbagai kegiatan. Misalnya, dia mengadakan konferensi pers tentang rencana pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) ngopi bareng di 1.200 warung kopi.

Namun, dia menolak jika acara tersebut dikaitkan dengan pilgub. ”Pemecahan rekor Muri itu untuk memperingati HUT Ke-71 TNI,” ujar pria yang punya produk kopi bernama Kopi Gus Ipul itu.(sal/gun/rst/c10/oni/sep/JPG)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ruhut Dicap Cuma Cari Perhatian, biar Nyentrik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler