Sepertinya Pak BG Bikin Polisi Pede Ikut Pilkada Lewat PDIP

Kamis, 21 Desember 2017 – 16:30 WIB
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan. Foto: Natalia Fatimah/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengapresiasi keberanian dan rasa percaya diri sejumlah jenderal kepolisian ikut Pilkada Serentak 2018. Menurut Neta, kepercayaan diri para perwira tinggi Polri yang ikut pilkada akan menjadi ukuran tersendiri tentang tingkat kepercayaan publik.

"Keberanian itu wujud dari rasa percaya diri yang tinggi, sekaligus bisa menguji apakah Polri sudah dipercaya publik atau belum," kata Neta, Kamis (21/12).

BACA JUGA: Airlangga Diminta Utamakan Kader Dalam Kontestasi Pilkada

Berdasar data IPW, awalnya ada 12  perwira Polri termasuk yang sudah pensiun berniat ikut Pilkada Serentak 2018. Namun, dalam perkembangannya jumlah itu melorot karena sebagian tidak memperoleh dukungan partai.

Namun, IPW memperkirakan jumlah polisi yang menjadi kontestan Pilkada Serentak 2018 lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tapi yang menarik, kata Neta, sebagian besar jenderal polisi yang akan ikut pilkada itu mencalonkan diri melalui PDI Perjuangan.

BACA JUGA: Empat Jenderal Ikut Pilkada, Ada Fenomena Apa?

"Apakah ini karena faktor kedekatan tokoh Polri Jenderal (Purn) Budi Gunawan dengan PDIP atau karena partai banteng itu memang membutuhkan figur-figur polisi yang dekat dengan masyarakat?” kata Neta.

Terlepas dari semua itu, Neta menilai Pilkada Serentak 2018 memang menjadi fenomena yang menarik dan patut dicermati, terutama tentang profesionalisme dan netralitas berbagai pihak. Menariknya lagi, jika para jenderal polisi itu berhasil memenangi pilkada di berbagai daerah, tentunya akan semakin banyak kepala daerah dari unsur kepolisian.

BACA JUGA: Mendagri Puji Kinerja DKPP Selama Pemilu 2017

"Jika di era Orde Baru kepala daerah banyak dari unsur militer maka di era reformasi kepala daerah banyak dari unsur kepolisian," ungkapnya.

Namun, tak mudah bagi para jenderal polisi untuk memenangi pilkada. Apalagi sebagian dari mereka masih belum begitu dikenal dan harus bertarung melawan petahana.

"Sebab itu dari sekian banyak jenderal polisi yang ikut pilkada, IPW hanya melihat satu figur jenderal polisi yang berpeluang besar untuk memenangi pilkada, yakni di Kalimantan Timur," ujarnya.

Dari pendataan IPW, hingga saat ini baru tiga pilkada yang sudah pasti akan diikuti calon berlatar belakang polisi. Yakni Maluku, Kalimantan Timur dan Cirebon. Selebihnya masih mengambang.

Dengan banyaknya jenderal polisi yang ikut pilkada, IPW berharap institusi Polri tetap netral dan profesional. Sehingga, kemenangan para jenderal polisi di pilkada akan makin membanggakan dan bisa benar-benar menjadi tolok ukur kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.

"Jika jajaran kepolisian tidak netral dikhawatirkan muncul hal hal negatif terhadap institusi Polri. Selain itu bukan mustahil ketidaknetralan tersebut bisa memicu konflik di akar rumput," paparnya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BNN Ungkap Diskotek MG Bikin Narkoba, Polri Kurang Aktif?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler