Sepertinya Pendukung Jokowi Bakal Tetap Santai Meski Gerindra Dijatah Kursi Menteri

Selasa, 15 Oktober 2019 – 16:16 WIB
Presiden Jokowi dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto bertemu hampir satu jam di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10). Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat polifik Alfarisi  Thalib memprediksi bakal ada pihak yang merasa dirugikan dengan bergabungnya Partai Gerindra ke dalam koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, pihak yang merasa dirugikan menganggap Gerindra tak berkeringat dalam memenangkan Jokowi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Saya kira dari segi kalkulasi kuota kursi menteri, tentu saja pasti ada pihak yang dirugikan, entah partai koalisi atau mungkin kelompok pendukung yang sebelumnya dijanjikan," ujar Alfarisi kepada jpnn.com, Selasa (15/10)

BACA JUGA: Jokowi dan Prabowo Tampak Mesra, tetapi Mungkin Banyak Pihak Tak Suka

Direktur eksekutif Indonesia Political Studies (IPS) itu menuturkan, analisisnya mengacu pada hakikat proses tukar tambah kepentingan dalam politik. Jika ada pihak yang ditarik menjadi menteri, katanya, maka ada pihak yang bakal ditendang dari kabinet.

“Dalam hal ini yang jadi pertanyaan itu berapa yang ditarik dan berapa yang ditendang. Jika yang ditarik dua orang dari Gerindra, maka partai koalisi Jokowi akan kehilangan dua kursi (menteri)," ucapnya. 

BACA JUGA: Kalau Jokowi dan Prabowo Sudah Begini, Hampir Pasti Gerindra Dapat Jatah Menteri

Apakah para pendukung Jokowi yang dikecewakan bakal terima jika Gerindra bergabung dan memiliki menteri di kabinet mendatang? Alfarisi memprediksi pendukung Jokowi yang kecewa tidak akan menunjukkannya ke publik. 

"Selain itu, saya kira kebijakan (memberikan jatah menteri ke Gerindra) juga tidak akan menimbulkan gejolak dalam internal koalisi," pungkas Alfarisi.(gir/jpnn)

BACA JUGA: Pemulangan Habib Rizieq Harga Mati, PA 212 Ogah Rekonsiliasi dengan Jokowi


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler