Sepertinya Pendukung Khilafah Menjiplak Pola di Suriah

Senin, 10 September 2018 – 13:13 WIB
Konflik bersenjata di Suriah. Ilustrasi Foto: AFP

jpnn.com, JAKARTA - Pemerhati terorisme yang juga pengamat Timur Tengah M Najih Arromadloni mengingatkan semua pihak agar mewaspadai gerakan yang getol menyerukan khilafah sebagaimana Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Menurutnya, pengusung sistem khilafah yang kini mendompleng gerakan #2019GantiPresiden ingin membuat Indonesia kacau seperti Suriah sehingga lebih mudah mengambil alih kekuasaan.

Najih yang juga sekretaris jenderal Ikatan Alumni Syam Indonesia (ALSYAMI) mengatakan, pengusung khilafah meyakini sistem itu seperti lampu ajaib yang bisa menyelesaikan masalah apa saja. “Tidak sadar bahwa berbagai kelompok saling membunuh dan berperang di Timur Tengah karena sedang berebut mendirikan khilafah dan ujungnya adalah kebinasaan,” katanya di Jakarta, Senin (10/9).

BACA JUGA: Indikasi HTI Tunggangi #2019GantiPresiden Sulit Dipungkiri

Penulis buku Bid’ah Ideologi ISIS itu menjelaskan, ada kesamaan pola gerakan #2019GantiPresiden dengan pemberontakan di Suriah. Kelompok makar di Suriah terus menyuarakan tuntutan kepada Presiden Bashar al-Assad agar segera turun.

“Slogan dengan fungsi yang sama di-copy paste oleh jaringan mereka di Indonesia, jadilah gerakan dan tagar #2019GantiPresiden,” ujarnya.

BACA JUGA: Ada Elemen Membahayakan Negara di Gerakan #2019GantiPresiden

Lulusan Universitas Seikh Ahmad Kuftaro Damaskus itu menjelaskan, pola untuk menjadikan Indonesia seperti Suriah terlihat menonjol dengan politisasi agama sebelum gerakan #2019GantiPresiden muncul. Menurutnya, agama hanya dijadikan kedok untuk politik.

Najih menilai indikasi menguatnya penggunaan kedok agama demi kepentingan politik sebagaimana terjadi di Suriah terlihat dalam banyak hal. Di antaranya adalah penggunaan masjid sebagai markas keberangkatan demonstran.

BACA JUGA: Konon Cinta NKRI, PKS Merasa Dirugikan Spanduk Khilafah

“Adakah yang pernah menghitung berapa kali Masjid Istiqlal diduduki pelaku berangkat demonstrasi?” ujarnya.

Tuduhan-tuduhan yang dilontarkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun seirama dengan yang terjadi di Suriah. Presiden Suriah Bashar al-Assad juga sering dituding Syiah, kafir hingga pembantai kaum Suni.

Sedangkan di Indonesia, katanya, Presiden Jokowi juga dituding komunis, kafir, Tionghoa hingga sederet fitnah lainnya. “Anda bisa mengingat-ingat sendiri, presiden Indonesia pernah difitnah apa saja,” ujarnya.(jpg/ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ya Ampun, Ada Hoaks Foto #2019GantiPresiden Catut UMM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler