jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto absen pada pada Sidang Tahunan MPR yang digelar Rabu (16/8). Padahal, MPR mengundang calon presiden (capres) Pemilu 2014 itu untuk hadir dalam sidang tahunan yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo.
Dalam analisis pengamat politik Ujang Komarudin, ketidakhadiran Prabowo menunjukkan makin sengitnya rivalitas mantan Danjen Kopassus itu dengan presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi tersebut. "Saya melihat, Prabowo semakin mempertegas posisinya untuk melawan Jokowi di Pilpres nanti," kata Ujang di Jakarta, Kamis (17/8).
BACA JUGA: Sebelum Tinggalkan Istana, Pak SBY Doakan Indonesia Makin Jaya
Direktur eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu menuturkan, Prabowo sebelumnya sudah bermanuver dengan menemui Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sedangkan hari ini Prabowo lebih memilih menghadiri HUT kemerdekaan RI yang digelar Universitas Bung Karno.
Ujang pun menduga Prabowo sedang berupaya membentuk poros politik baru. "Jadi secara politik, hal itu bisa dibaca sebagai simbol perlawanan secara politik," ujar pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) ini.
BACA JUGA: Berkesan! Pak SBY Datang, Staf Istana Langsung Cium Tangan
Padahal, kata Ujang menambahkan, kehadiran Prabowo di acara yang dihadiri Presiden Jokowi merupakan hal penting untuk menunjukkan sikap kenegarawanannya. "Kehadiran Prabowo penting, untuk menunjukkan kepada masyarakat Indonesia bahwa kenegarawanan para tokoh bangsa seperti dirinya, tidak diragukan lagi," ujarnya.
Untuk itu, menurut Ujang, akan lebih indah jika di antara para tokoh politik nasional menunjukkan sikap harmonis. “Minimal bisa menyejukkan mata masyarakat melihat simbol kebersamaan dan persatuan dari mereka," pungkasnya.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Upacara 17 Agustus di Istana Bakal Berbeda, SBY Diharapkan Hadir
BACA ARTIKEL LAINNYA... Please, Biarkan Jenderal Gatot Fokus sebagai Panglima TNI
Redaktur : Tim Redaksi