jpnn.com, JAMBI - Penjaringan bakal calon kepala daerah (Bacakada) dari PDI Perjuangan masih berlangsung.
Kini proses itu telah masuk pada tahapan pengembalian formulir sejak Selasa (13/6) kemarin.
BACA JUGA: PT TUN Menangkan Romahurmuzy, Evi Suherman Ajak Kader Bersatu
Tapi penjaringan partai berlambang banteng moncong putih rupanya masih sepi peminat. Di Kota Jambi, hanya ada tiga kandidat yaitu Abdullah Sani, dr Mualana dan M Amin Saman.
Namun Maulana telah memastikan tidak melanjutkan proses penjaringan. Artinya saat ini hanya ada dua calon yang tertinggal, masing-masing mengambil formulir calon Walikota dan calon Wakil Walikota.
BACA JUGA: Emas Hasil Penambangan Liar Senilai Rp 500 Juta Disita Polisi
Berbeda dengan penjaringan DPC PDI Perjuangan Kerinci. Ada delapan kandidat yang mengambil formulir yakni petahana Adirozal, Zainal Abidin, Monadi Murasman, Maridin Jamil, Fadli Sudria, Candra Purnama, Ruslan, dan Tafyani Kasim.
Tapi hingga kini belum ada satupun yang mengembalikan formulir dan memastikan diri mendaftar.
BACA JUGA: Partai Besar Lihat Peluang Menang pada Fasha
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Jambi, AM Fauzi mengatakan pihaknya masih tetap menunggu hingga batas akhir pada Selasa (20/6) mendatang. Apapun hasilnya, DPC akan segera menyerahkan berkas ke DPD PDI Perjuangan Provinsi Jambi.
“Kita tunggu saja hingga batas akhir. Waktunya masih ada, setelah itu kita serahkan ke DPD, apapun hasilnya,” ujarnya.
Dia menjelaskan, seharusnya ada lima nama yang diusulkan, tiga dari internal dan dua eksternal. Bila ini tidak terpenuhi, tidak menutup kemungkinan penjaringan akan diperpanjang.
“Setelah diserahkan ke DPD, maka kita tunggu perintah selanjut. Bisa saja masa penjaringan diperpanjang, semua itu memungkinkan,” katanya.
Terkait menyingkirnya Maulana, Wakil Ketua DPRD Kota Jambi mengaku belum mendapat kabar. Dia tidak mempermasalahkan, karena keputusan itu adalah haknya individu seseorang.
“Saya belum dapat kabar. Kalau benar, tidak masalah, itukan hak individunya,” ucapnya.
Menurutnya, Mantan Direktur RSUD Abdul Manap itu keinginannya condong kepada petahana Sy Fasha. “Kita lihat, Maulana sepertinya condong kepada Fasha. Ya silakan saja,” jelasnya.
Lantas apakah ini artinya PDIP menutup peluang untuk Ketua Kesira (sayap partai Gerindra) Jambi ini?
Fauzi rupanya eggan berkomentar jauh. Menurutnya, semua itu merupakan hak dan wenang DPD dan DPP untuk memutuskan.
“Kalau itu tergantung DPD dan DPP. Kita hanya menjalankan tugas,” ucapnya.
Ketua DPC PDIP Kerinci, Edison melalui Ketua Panitia Penjaringan Hendriadi mengatakan pihaknya juga masih menunggu pengembalian formulir. “Sampai sekarang belum ada yang mengembalikan, kita masih menunggu," bebernya.
Meski belum kepastian, kata Hendriadi, komunikasi partainya dengan para kandidat tetap berjalan. "Komunikai kita dengan Balon yang ngambil formulir tetap ada. Tidak ada masalah, waktunya masih ada" ungkapnya.
Sebelumnya, Maulana dikonfirmasi memastikan tidak melanjutkan mengikuti penjaringan PDIP. Keputusan itu telah melalui diskusi panjang dengan timnya.
“Saya juga sudah beristiharah dan akhirnya pada satu kesimpulan. PDIP di situ ada Pak Abdullah Sani, sehingga saya lebih menghormati beliau sebagai kader internal, oleh karena itu saya tidak mengembalikan formulir,” katanya.
Apakah ini sinyal kuat dirinya akan bergandengan dengan incumbent?
Maulana menyebutkan, soal pilihan bersama incumbent maupun nomor satu atau dua saat ini masih berproses. Tapi yang terpenting baginya adalah tetap turun ke masyarakat dan melakukan komunikasi dengan Parpol dan seluruh kandidat yang ingin maju.
“Ada beberapa partai yang sudah intens dan kemungkinan besar mengusung saya, insyaallah,” pungkasnya. (aiz)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Balai Karantina Jambi Gagalkan Penyelundupan 26 Kg Ganja ke Bali dan Mojokerto
Redaktur & Reporter : Budi