jpnn.com, PALEMBANG - Warga Jalan Maskarebet Raya, sekitar Taman Indah Maskarebet, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, mendadak heboh.
Pegawai salon Kiki, Badek alias Chika, 25, warga Tanjung Raja, Ogan Ilir, ditemukan tewas terlentang bersimbah darah di dalam salon tersebut.
BACA JUGA: Banjir Bandang Terjang Anambas, Dua Warga Meninggal Dunia
Seprai Hello Kitty berlumuran darah melingkar di leher dan menutupi wajah korban.
Didapati beberapa titik bercak darah, diduga karena korban sempat melakukan perlawanan. Seperti di lantai, karpet alas tidur Princes warna pink.
BACA JUGA: Brakkk, Mobil Kapolsek Dihantam Kereta Api, Satu Tewas
Noda darah berbentuk jejak kaki, diduga milik pelaku yang tidak menggunakan sandal. Saksi yang menemukan, Khottob alias Kiki (25), pemilik salon tersebut.
“Dia (korban) memang tinggal di sini. Dia yang buka dan tutup salon aku,” ujarnya, Selasa (16/1) siang.
BACA JUGA: Dua Pelajar Tewas Diseruduk Ambulans
Sebelum menemukan temannya tewas dalam salon berukuran sekitar 3x6 meter itu, Kiki mengaku dihubungi Erna, pemilik warung pempek Rara di samping salonnya.
“Kata ibu itu, Ki, kenapa salon kami belum buka, kan sudah siang,” kata Kiki menirukan omongan Erna.
Karena tak bisa menghubungi Chika, dia lalu bergegas mandi dan pergi ke salon miliknya. Tiba di sana pukul 12.00 WIB, salon memang masih tertutup.
“Cuma aku yang bisa buka kalau terkunci dari dalam. Waktu aku buka pintu, terlihat banyak darah. Aku langsung menjerit,” bebernya.
Korban terkapar di atas kasus tipis, pakai tanktop dan celana pendek. Lehernya terlilit seprei kasur. Kepalanya terluka. Bercak darah menempel di tabung LPG 3 kg yang diduga digunakan pelaku untuk memukul kepala korban.
Sebelum pulang ke rumah, Kiki memang tahu kalau Chika teleponan dengan istri pacarnya, mulai pukul 18.30 hingga 21.30 WIB. “Sepertinya sedang galau,” imbuhnya.
Status terakhir WhatsApp (WA) korban sekitar pukukul 01.00 WIB. Setelah itu tidak aktif lagi.
“Status WA-nya lagi galau. Dari facebook galau juga,” tambahnya.
Kakek korban, Cek Naning (75), warga Jl Soekarno Hatta, Kecamatan AAL mengatakan, terakhir kali dia bertemu dengan Chika pada Senin malam.
"Waktu itu, dia dan kawan-kawannya mau nonton orgen tunggal," ujarnya. Korban anak tunggal, orang tuanya di Ogan Ilir. Memang tinggal di salon-salon orang, kelakuannya seperti wanita.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsekta Sukarami Iptu Marwan mendampingi Aiptu Karsono dari Inafis Satreskrim Polresta Palembang mengambil sampel darah di lantai, tubuh korban. Juga dari tabung gas elpiji 3 kg di belakang etalase kasir, dan sidik jari korban.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara mengatakan, anggota telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Jasad korban dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk keperluan visum.
"Dilihat dari kondisinya, 90 persen korban meninggal karena dianiaya. Pelaku dan motif masih diselidiki," tegasnya didampingi Kapolsek Sukarami, Kompol Rivanda.
Dari laci etalase, ditemukan handphone putih milik korban. Lalu ada uang Rp3 juta dalam tas di kamar tengah. Polisi menyita kain yang melilit kepala korban, tabung LPG 3 kg, dan kasur.
“Beberapa saksi kami bawa untuk dimintai keterangan terkait kasus ini," ujarnya.
Untuk barang-barang yang ditemukan dari dalam salon, seperti handphone dan uang akan diklarifikasi milik siapa. Mengenai informasi malam sebelum kejadian, korban sempat ribut di telepon dengan perempuan yang diduga pacar pelaku, Yon mengaku belum tahu.
”Nanti akan kami klarifikasi dengan pemilik salon (saksi Kiki, red),” pungkasnya.(wly/air)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selingkuh, Suami Tewas Dianiaya Istri
Redaktur & Reporter : Budi