jpnn.com, OGAN KOMERING ULU - Penemuan seorang IRT bernama Misna, 42, ditemukan tewas mengenaskan di dapur rumahnya di Desa Sumber Bahagia, OKU, Sumsel, pada Kamis sore (19/5) membuat geger warga setempat.
Namun, motif tewasnya IRT warga Blok H, Dusun IV, RT 14, Desa Sumber Bahagia, Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten OKU, belum diketahui.
BACA JUGA: Lihat Baik-Baik Wajah Perampok dan Pemerkosa Mahasiswi Ini, Dia Sudah Ditangkap
Kasi Humas Polres OKU AKP Syafarudin mengungkapkan dari hasil olah TKP yang dilakukan anggota Polsek Lubuk Batang serta Tim INAFIS Polres OKU dan hasil pemeriksaan saksi – saksi, kuat dugaan korban tewas dibunuh.
Lantaran di tubuh korban ditemukan beberapa luka sayatan.
Polisi telah melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi di antaranya Agus Susanto (suami korban) dan Budi Sumarso (adik ipar korban).
BACA JUGA: Briptu Khairul Candra Tertembak Saat Menggerebek Bandar Narkoba, Begini Kondisinya
"Korban diduga korban pembunuhan karena melihat kondisi mayat yang banyak mengalami luka di antaranya luka bacok pada kepala bagian belakang, dan lima luka sayat di bagian punggung belakang,” ungkap Kasi Humas, Jumat siang (20/5).
Dari keterangan saksi kepada polisi, lanjut AKP Syafarudin, pada saat kejadian suami korban sedang tidak berada di rumah.
Lalu, sekitar pukul 16.00 WIB, suami korban pulang dan mendapati korban sudah dalam keadaan tergeletak bersimbah darah.
“Saat kejadian, suaminya sedang ke Koramil untuk mengambil bantuan. Nah, saat pulang suaminya masuk lewat pintu belakang yang memang sudah dalam keadaan terbuka. Dia (suami korban) lalu memanggil istrinya, tetapi tak ada respons lalu suaminya pergi ke dapur dan melihat ceceran darah dan mendapati istrinya sudah terkapar,” jelasnya.
Sementara dari keterangan saksi lain bernama Budi Sumarso mengaku mendengar suara suami korban memanggil istrinya dan tak lama berselang suami korban datang ke rumah Budi untuk meminta pertolongan.
BACA JUGA: Polisi Ditembak Bandar Narkoba Saat Penggerebekan, Kapolda Sumsel Bilang Begini
“Barulah keduanya melapor kepada Kepala Desa. Di TKP kami amankan barang bukti parang yang bersimbah darah. Mohon dukungan masyarakat OKU semoga kasus ini bisa segera terungkap,” pungkas Syafarudin. (lee/sumeks)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean