Sepuluh Hari Berjalan, Garuda Terlambat 21 Kali

Selasa, 02 Oktober 2012 – 07:53 WIB
JAKARTA - Misi penerbangan jamaah haji menuju Arab Saudi sudah berjalan sepuluh hari. Dari rekaman petugas Daerah Kerja (Dakker) Jeddah, selama masa ini penerbangan Garuda sudah menerbangkan 92 kloter dengan catatan keterlambatan 21 kali di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.

Sekretaris Daker Jeddah Nur Alya Fitra menuturkan, jika dipersentasekan maka tingkat keterlambatan dengan pemberitahuan Garuda itu mencapai 20 persen. Dengan rata-rata mengalami keterlambatan hingga dua jam lebih. "Kami berharap pihak Garuda memperbaiki tingkat OTP-nya (on time performance)," ujar Fitra kepada tim Media Center Haji (MCH) Kementerian Agama di Jeddah kemarin.

Pemerintah benar-benar berharap supaya tingkat keterlambatan itu diturunkan, terutama saat penerbangan gelombang kedua yang akan dimulai 6 Oktober nanti. Ini penting karena pada saat penerbangan gelombang kedua jamaah haji yang mendarat di Jeddah akan langsung diberangkatkan ke Makkah untuk menjalankan umroh di Masjidil Haram. Jika tingkat keterlambatan masih tinggi, akan mempengaruhi ibadah umroh jamaah haji.

Fitra menuturkan, sebagaian besar pesawat Garuda yang terlambat atau mengalami delayed dengan pemberitahuan ini didominasi pemberangkatan dari Solo. Kondisi ini dipicu diantaranya karena pesawat dari embarkasi Solo cukup banyak dan ukurannya lebih kecil. "Sementara calon jamaah haji yang diangkut banyak. Dari seluruh Jawa Tengah dan Jogjakarta," kata dia.

Fitra lantas membeberkan catatan keterlambatan Garuda yang melebihi dua jam hingga hari kesepuluh. Penerbangan yang terlambat itu adalah kloter SOC1 (21/9), kloter PDG1, UPG1, BPN1, SOC2, dan BTJ1 (22/9), kloter PDG2, BTJ2, SOC2, dan BPN2 (23/9).

Catatan keterlambatan berikutnya adalah kloter SOC15 (25/9), kloter UPG8, SOC18, SOC19, dan SOC20 (27/9), selanjutnya adalah kolter BDJ2, SOC22, SOC23, UPG11, dan BTJ8 (28/9), serta kloter PLM8 (30/9).

Dia lantas mengabarkan jika suasana di terminal haji bandara King Abdul Azis berangsung-angsur semakinriuh. Sebab, calon jamaah haji yang mendarat tidak hanya dari Indonesia saja. Tetapi ada juga calon jamaah haji dari Malaysia, Turki, dan negara lain di seluruh dunia.

"Jika keterlambatan penerbangan masih terus terjadi, akan menyulitkan jamaah dan petugas haji Indonesia," katanya. Dengan adanya keterlambatan penerbangan ini, potensi penumpukan jamaah di bandara ini bakal sering terjadi. Data sampai Minggu (30/9) pukul 20.00 waktu Saudi atau Senin dini hari, sudah ada 34.036 calon jamaah dan petuga haji yang mendarat di Jeddah. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantah Ikut Berupaya Bonsai KPK

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler