jpnn.com, KUTAI KARTANEGARA - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto menyerahkan 12 sertifikat tanah milik masyarakat di Kelurahan Jabah, pada Jumat (4/8).
Sertifikat yang diserahkan merupakan hasil dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang terus digencarkan di Kabupaten Kutai Kartanegara.
BACA JUGA: Menteri ATR Serahkan Sertifikat Pos Lintas Batas Negara di Nunukan
"Saya membagikan beberapa sertifikat hasil PTSL. Dari target PTSL di Kalimantan Timur sebanyak 2,2 juta bidang dan yang sudah selesai kurang lebih 75%," ujar Hadi Tjahjanto.
Adapun dampak yang diperoleh dari adanya PTSL, yakni terdapat pertambahan ekonomi.
BACA JUGA: Buruan Daftar Program Magang MAGENTA di Pegadaian, Hari Ini Terakhir!
Menurut Hadi, khusus di Kalimantan Timur, pertambahan ekonomi yang dihasilkan program PTSL mencapai kurang lebih Rp 25 triliun sejak 2017-2023.
"Oleh sebab itu, PTSL terus kami lanjutkan dan percepat sampai dengan 2024 nanti, program PTSL yang bisa kami realisasikan 126 juta bidang yang terdaftar dan kemudian sertifikatnya diharapkan mendekati dari jumlah itu," tuturnya.
BACA JUGA: Serahkan Sejumlah Sertifikat di Kaltim, Menteri ATR Minta Peran Aktif Pemda
Sejauh ini jumlah bidang tanah terdaftar di Indonesia hingga saat ini sebanyak 105,2 juta bidang dengan dampak penambahan ekonomi yang begitu besar.
"Kalau seluruh Indonesia ada (penambahan ekonomi, red) Rp 5.574 triliun dari PTSL. Oleh sebab itu terus kami kejar," terang Hadi.
Untuk meningkatkan perekonomian masyaraka, Kementerian ATR/BPN tidak hanya memiliki program PTSL, namun juga ada program Redistribusi Tanah yang berasal dari tanah telantar.
Oleh sebab itu, penting menurutnya turun ke lapangan untuk melihat kondisi dan tahu permasalahan secara langsung.
"Tentunya penting pula sinergi kolaborasi dengan lembaga dan kementerian lainnya," sebutnya.
Laurenius Anyek Lawai (45) seorang petani yang juga menerima sertifikat dari Menteri ATR/Kepala BPN kini merasa aman.
"Saya tenang, jadi aman tanah saya," tuturnya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada