jpnn.com - JAKARTA - Politikus senior PDI Perjuangan, Sabam Sirait menilai manuver elit partai Gerindra menuding Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ingkar soal perjanjian Batu Tulis sungguh tak elok. Apalagi pernyataan itu disampaikan jelang Pemilu Legislatif dan setelah partainya mencalonkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden.
Sabam menegaskan Mega dan partainya tak pernah ingkar janji dan atas tudingan itu, dirinya juga tidak akan memusuhi Prabowo dan partai binaannya.
BACA JUGA: Anggota Polri yang Gampang Emosi tak Akan Diberi Senpi
"Kita akan tetap bersahabat dengan Prabowo dan Hasyim (adik Prabowo). Kita berbangsa dan tanah air, sudah kenal lama," kata Sabam di Gedung DPD RI, Jakarta, Rabu (19/3).
Karena itu, mantan Anggota MPR RI itu mengajak rekan-rekannya di partai Gerindra untuk bersaing secara sehat dalam Pileg maupun Pilpres mendatang dengan mengusung capres masing-masing. Siapapun yang akhirnya terpilih nanti, baik presiden dan wakil presiden, serta anggota DPD, DPR dan DPR, mereka pilihan rakyat.
BACA JUGA: Terima iPod, Sejumlah Pihak Lapor ke KPK
"Bersiap-siap lah kita menghadapi Pileg dan Pilpres, siapapun terpilih itu presiden kita. Siapa yang terpilih itu agggota DPR, DPD kita," sebutnya.
Ditegaskan Sabam, Megawati tidak akan mengatakan apapun menanggapi perjanjian Batu Tulis yang diungkit-ungkit kembali oleh elit partai Gerindra. Sebab, yang menjadi kesepakatan ketika itu adalah mendukung Mega-Prabowo menjadi presiden dan itu tidak terwujud.
BACA JUGA: April, Kelulusan Honorer K2 Delapan Instansi Pusat Diumumkan
Nah, terkait serangan yang cukup masif terhadap Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta yang sudah direstui Megawati sebagai capres PDIP, Sabam tidak mempersoalkannya.
"Tidak apa-apa (diserang), orang jadi presiden harus siap diserbu," tandasnya.(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Data tak Jelas, Honorer K2 Delapan Instansi Belum Diumumkan
Redaktur : Tim Redaksi