jpnn.com, JAKARTA - Kivlan Zen menyerang keras Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan anak buahnya, Andi Arief.
Aksi pensiunan jenderal itu menambah panjang deretan konflik internal di koalisi Prabowo-Sandi.
BACA JUGA: Politikus Demokrat Minta Kivlan Zen Jangan Banyak Bicara Kasar
Karakter yang dimiliki Mantan Kasdam VII/Wirabuana itu juga mencerminkan sosok jenderal zaman orde baru. Cirinya adalah, sangat mudahnya memberikan penilaian dan stigma negatif kepada ‘musuh’.
BACA JUGA: Ungkit Konflik Ambon Hingga Sampit, Andi Arief Sebut Kivlan Zen Tak Pernah Bela Islam
BACA JUGA: Ungkit Konflik Ambon Hingga Sampit, Andi Arief Sebut Kivlan Zen Tak Pernah Bela Islam
“Kivlan mewarisi gaya politik jenderal orde baru yang mudah memberi stigma terhadap kelompok atau orang yang berbeda dengan kepentingan politik pribadinya,” ulas Fungsionaris Jaringan Nusantara Harun Sulkam dalam keterangan tertulis, Jumat (10/5/2019).
Lebih menakutkan lagi, kata Harun, Kivlan Zen memiliki gaya politik yang cukup berbahaya. Yakni politik adu domba warisan kolonial Belanda. “Yang tentu saja sangat berbahaya bagi kemajuan Indonesia ke depan,” lanjutnya.
BACA JUGA: Kabar Terbaru dari Polri soal Kasus Dugaan Kivlan Zen Makar
Di usianya yang sudah senja, seharusnya Kivlan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. “Di hari tuanya, Kivlan harusnya banyak merenung sekaligus mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa,” kata Harun.
BACA JUGA: Kivlan Zen Serang Pak SBY dan Demokrat, Keras, Menohok
Harun juga menilai, berbagai tudingan yang dilontarkan mantan Pang Divif-2/Kostrad kepada SBY dianggap sangat mengada-ada dan tanpa dasar.
“Tudingan tersebut menunjukan Kivlan seperti orang yang sedang tidak berpuasa di bulan Ramadan ini. Mungkin Kivlan lupa ini bulan puasa,” kata Harun. (ruh/ps)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kivlan Zen Serang Pak SBY dan Demokrat, Keras, Menohok
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti