BAGHDAD — Serangkaian serangan bom di sejumlah lokasi di Irak menewaskan sekitar 84 orang, dan melukai hampir 300 warga lainnya Rabu (13/6). Banyaknya jumlah korban ini merupakan aksi serangan terburuk semenjak pasukan Amerika angkat kaki dari negeri 1001 malam tersebut tahun lalu.
Rangkaian bom terbanyak terjadi di Baghdad. Di kota ini tercatat terjadi 10 ledakan dengan korban terbanyak dari warga muslim Syiah.
Kantor berita BBC melansir ledakan pertama merupakan sebuah bom mobil yang diledakkan di sebuah kerumunan peziarah siyah di kota Taji, wilayah utara Baghdad. Di lokasi ini para korban yang tengah memperingati meninggalnya seorang pimpinan syiah Moussa al-Kadhim dikejutkan oleh sebuah ledakan keras. Puing-puing berserakan beserta serpihan jenazah korban beserta tangis panik dan kesakitan.
Di lokasi ini terdapat empat ledakan beruntun yang menewaskan puluhan peziarah yang berkumpul di bawah tenda-tenda perayaan. Dua ledakan lainnya terjadi di sebuah restoran di Kota Hilla, wilayah selatan Baghdad. Di lokasi ini teror ini diduga menargetkan polisi dan satuan pengamanan setempat.
‘’Orang-orang dibantai dan dibunuh disini. Bangkai mobil ini milik seorang pria yang bekerja mencari nafkah dan yang lainnya milik penjual bahan bakar. Mereka tidak dapat menemukan jenazahnya,’’ujar seorang saksimata kepada BBC, Rabu (13/6).
‘’Sebuah bom mobil tiba-tiba meledak. Saya terjatuh ke tanah dan begitu banyak orang jatuh ke arah saya,’’ tambah seorang saksi mata yang juga menjadi korban.
Selain di dua lokasi ini tiga bom lainnya dilaporkan terjadi di Kirkuk. Salah satu ledakan itu menyasar markas Presiden Partai Kurdi Massoud Barzani. Satu orang dilaporkan tewas dan sejumlah lainnya luka-luka.
‘’Saya ingin bertanya pada pemerintah, mengapa mereka menempatkan sebuah kantor pusat partai di area permukiman dan diantara masyarakat sipil? Bom masih (terus) terjadi, membunuh dan melukai warga tak berdosa,’’ tambah warga lainnya kepada Reuters.
Sementara itu bom lainnya juga dikabarkan terjadi di Kota Mosul, Balad dan Karbala.
Pasca jatuhnya Saddam Husain konflik sektarian antara muslim suni dan syiah semakin meruncing di Irak. Terlebih setelah pasukan Amerika angkat kaki dari wilayah ini menyisakan konflik yang setiap saat dapat meletus.
Sebelumnya sebuah ledakan mortir menewaskan 30 warga di Kadmiya, Minggu (10/6) lalu. Ini semakin memperparah catatan konflik yang Januari lalu juga menewaskan 72 warga di utara Irak dan Baghdad.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Nepal Sita 2,5 Ton Ganja
Redaktur : Tim Redaksi