GAZA - Pesawat-pesawat tempur Israel hari Sabtu (31/7) menembakkan rudal yang mengakibatkan tewasnya seorang komandan senior Hamas, serta melukai 11 orang lainnyaMiliter Israel mengatakan, serangan itu merupakan respon atas roket yang ditembakkan dari Gaza ke kota pesisir Israel, Ashkelon, pada hari Jumat (30/7) lalu
BACA JUGA: Hujan Lebat di Pakistan, 313 Tewas
Meski mengakibatkan kerusakan di wilayah Israel, namun serangan roket itu menyebabkan adanya korban.Pemimpin Hamas mengatakan, anggota mereka yang terbunuh adalah Issa Batran, 42 tahun, seorang komandan sayap militer di pusat Gaza sekaligus pembuat roket
BACA JUGA: Musim Panas Bakar Rusia
Istri dan lima anak-anak Batran tewas saat Perang Israel yang berlangsung selama tiga minggu di Gaza yang berakhir pada bulan Januari 2009.Pada hari yang sama, sekitar 3.000 loyalis Hamas berbaris dalam prosesi pemakaman Batran, menembakan senapan, melambaikan spanduk hijau kelompok tersebut dan bendera Palestina
Kekerasan lintas perbatasan muncul setelah minggu-minggu yang relatif tenang
BACA JUGA: Selesai Operasi, Rudd Kampanye Lagi
Hal itu menimbulkan kekhawatiran akan meluasnya konflikJurubicara Hamas mengatakan kelompoknya akan membalas pembunuhan Batran"Hamas tidak akan tinggal diam atas darah para martirnya," kata Hamad al-Rakab"Israel tengah membuka gerbang apiPertumpahan darah ini akan memicu kemarahan dan kebencian," kata al-Rakab.Hamas mengatakan delapan dari pendukung dan tiga warga sipil juga terluka dalam serangan udara semalamSerangan itu menghantam sebuah terowongan rahasia yang berada di bawah perbatasan Gaza-Mesir yang digunakan untuk menyelundupkan senjata, kata pihak militer, serta merupakan gubuk Batran di Gaza pusat, yang mungkin digunakan untuk membuat roket dan kamp pelatihan militer Hamas di Gaza.
Militer Israel mengatakan lebih dari 400 roket dan mortir telah ditembakkan dari Gaza sejak Israel mengakhiri serangannyaa di daerah pesisir yang dikelola Hamas 19 bulan yang laluPara militan Islam telah membangun roket-roket sederhana dalam dekade terakhir, dan telah menembakkan ratusan roket tersebut di kota-kota perbatasan Israel.
Namun, Hamas telah menahan serangannya sejak serangan militer Israel terhadap Gaza, dan sebagian besar dari 400 roket ditembakkan oleh kelompok militan kecilSebagian roket tersebut sederhana dengan jarak luncur pendekNamun dalam serangan hari Jumat, Ashkelon diserang oleh roket kelas militer Grad, yang bisa menempuh jarak lebih panjang dan menyebabkan kerusakan lebih parah.
Namun tidak ada yang mengaku bertanggungjawab atas serangan di Ashkelon, sebuah kota berpenduduk 120.000 jiwa yang terletak 18 kilometer ke utara Gaza dan dekat dari pusat penduduk utama Israel,Tel Aviv.
Hamas telah memerintah Gaza sejak meraih kekuasaan tahun 2007, merebut kekuasaan dari saingannya Fatah, di bawah pimpinan presiden Mahmoud Abbas yang didukung oleh pihak internasionalKemarin pula, pasukan Israel melukai seorang pria di Gaza yang berkeliaran dekat dinding beton besar yang memisahkan dua wilayah tersebut.
Juru bicara militer Israel mengatakan, orang itu bagian dari kelompok yang mengabaikan peringatan tembakan dari tentara IsraelDia mengatakan, tentara kemudian menembak ke arah bawah tubuh laki-laki tersebut untuk menjauhkan mereka dari daerah perbatasan.
Israel menerapkan sistem peringatan tembakan, kemudian juga kebijakan "menembak-untuk-membunuh" warga Palestina yang mendekati perbatasan Gaza-IsraelKebijakan tersebut pada awalnya dibuat untuk menakut-nakuti para militan yang ingin menembakkan roket dekat kawasan sensitif, tapi justru membahayakan warga miskin Gaza yang sering menyeret gerobak keledai di dekat kawasan perbatasan untuk mengumpulkan kerikil yang kemudian mereka jual kepada para pembangun untuk membuat semen dan mengumpulkan sisa logam untuk daur ulang.(AP/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengaku, Ibu Pembunuh Delapan Bayinya
Redaktur : Tim Redaksi