jpnn.com, MALUKU UTARA - PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) terus berupaya mengembangkan sayap bisnisnya.
Rencananya, IWIP akan membangun lebih dari 44 lini produksi atau line untuk feronikel di kawasan industri Weda Bay dan berinvestasi sebesar Rp200 triliun.
BACA JUGA: GAPPRI Berharap Pemerintah Lebih Bersimpati kepada Industri Hasil Tembakau
General Manager External Relations PT IWIP Wahyu Budi mengatakan pembangunan 44 lini produksi untuk menambah kapasitas yang mampu ditampung oleh perusahaan.
"Kalau ada proyek lain bahan baterai dan sebagainya akan terealisasi dalam tahun ini tentu saja kami akan menambah investasi. Rencana kami memang cukup besar mungkin sampai 15 miliar dolar AS atau sekitar Rp200 triliun, ini secara bertahap," papar Wahyu.
BACA JUGA: Aurel Hermasnyah Belum Ucapkan Ulang Tahun, Krisdayanti Katakan Hal Manis Ini
Seperti diketahui, sampai dengan saat ini hingga empat tahun ke depan, perusahaan sudah menghabiskan dana sebesar Rp3 miliar dollar AS atau sekitar Rp40 triliun.
"Ini untuk smelter, sudah jadi ada 12 line PLTU sudah jadi 3x250, pelabuhannya sudah jadi. Makanya kami menyerap tenaga kerja sebanyak itu karena kami membuat pabrik dan PLTU," tukas Wahyu.
BACA JUGA: PT IWIP Butuh 25 Ribu Tenaga Kerja Lokal Tahun Ini, Warga Maluku Utara Buruan Daftar!
Sebagai informasi berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Kawasan industri ini menelan total investasi mencapai 10 miliar dollar AS, yang merupakan realisasi dari perjanjian antara Eramet group (Perancis) dan Tsingshan.
Bersama dengan partner lokal, yaitu PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk pada 2018, untuk mengembangkan deposit bijih nikel dan 30kt/Ni Nickel Pig Iron smelter sebagai smelter pertama di dalam Kawasan Industri Weda Bay.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy